Pacitanku.com, PACITAN – Untuk proses penilaian kawasan geopark, Pemerintah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, menyiapkan empat kawasan geosite. Rencananya, empat kawasan tersebut akan dinilai tim United Nation Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada Juli mendatang.
“Geosite yang kami siapkan adalah Gua Gong, Pantai Klayar, Gua Tabuhan, dan Gua Song Terus,” kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pacitan Eni Setyowati seperti dilansir dari Tempo, Sabtu (24/5/2014).
Diketahui, penilaian oleh tim UNESCO itu merupakan syarat bagi kawasan Pegunungan Sewu yang meliputi wilayah Pacitan, Wonogiri (Jawa Tengah), dan Gunungkidul (Yogyakarta) untuk masuk ke Global Geopark Network (GGN).
Adapun empat geosite yang disiapkan Pemerintah Pacitan itu, kata Eni, memiliki keunggulan dibanding sepuluh geosite lain dalam hal ketersediaan infrastruktur pendukung. “Sudah ada toilet dan loket. Bahkan, lampu di Gua Gong telah diganti dengan jenis LED yang tidak merusak stalagmit dan stalaktit di dalamnya,” katanya.
Eni melanjutkan, tim geopark nasional dan Pemerintah Pacitan tidak dapat mengarahkan tim UNESCO untuk menilai lokasi empat geosite yang sudah disiapkan tersebut. Penyebabnya, ada sembilan geosite lain di Pacitan yang diajukan untuk masuk GGN.
Seperti diketahui, sembilan geosite itu adalah karst di Pantai Pancer Door, Pantai Srau, Pantai Watukarung, Sungai Basooka, Sungai Ngrijangan, Telaga Guyang Warak, Luweng Jaran, Pantai Buyutan, dan Pantai Ngariboyo.
Eni mengatakan untuk bisa masuk ke GGN, pemerintah dan masyarakat harus bekerja keras melestarikan aset geologi tersebut. “Kami telah menyiapkan juru bicara di masing-masing lokasi wisata itu,” pungkasnya.
Juru bicara ini berasal dari kelompok masyarakat dan satuan kerja di pemeritah setempat. Sebelum bertugas, mereka terlebih dulu mendapatkan pendidikan dan pelatihan tentang geopark.
Redaktur : Robby Agustav