Tembakau Pacitan Melawan Tren Nasional: Permintaan Melonjak di Tengah Lesunya Produksi Rokok

oleh -201 Dilihat
Kepala DKPP Pacitan Sugeng Santoso. (Foto: Putro Primanto/Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Di saat produksi rokok nasional mengalami penurunan signifikan, tembakau lokal Pacitan justru menunjukkan geliat yang berbeda.

Data terbaru hingga Juni 2025 menunjukkan permintaan tembakau dari Pacitan melonjak drastis, berlawanan dengan tren “downtrading” yang melanda industri rokok tanah air.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pacitan, Sugeng Santoso, mengungkapkan bahwa fenomena ini menjadi angin segar bagi petani tembakau di wilayahnya.

“Secara produksi tanam, luas lahan tembakau Pacitan pada 2025 mencapai 516,34 hektare, meningkat pesat dibandingkan 2024 yang hanya 469,70 hektare,”jelas Sugeng, Senin (30/6/2025) di Pacitan.

Peningkatan luas lahan ini tidak hanya terjadi di beberapa titik, melainkan merata di hampir seluruh wilayah Pacitan.

Dari 12 kecamatan, 11 kecamatan di antaranya aktif menanam tembakau pada tahun ini. Hanya Kecamatan Donorojo yang dilaporkan tidak berpartisipasi dalam musim tanam tembakau kali ini.

Optimisme pun menyelimuti DKPP Pacitan. Sugeng Santoso bahkan membeberkan potensi besar yang menanti para petani tembakau Pacitan di masa depan.

“Jika konsistensi petani tembakau tetap terjaga, pada 2026 salah satu grup rokok terbesar nasional berencana masuk ke Pacitan,”ungkapnya.

Namun, ada satu syarat penting yang diajukan oleh perusahaan rokok tersebut, yakni kekhasan tembakau yang mencirikan Pacitan.

Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi petani untuk terus mengembangkan kualitas dan karakteristik unik tembakau lokal mereka.

Tren positif ini diharapkan dapat terus berlanjut, membawa kesejahteraan bagi para petani tembakau di Pacitan.

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.