Kisruh Teknis Batalkan Langkah Atlet MMA Pacitan Raih Medali di PORPROV Jatim 2025

oleh -339 Dilihat
Performa luar biasa ditunjukkan oleh atlet-atlet IBCA MMA Pacitan di PORPROV IX Jatim 2025! 💪 Ananda Bagus Setiaji, Febrian Agung Wibowo, dan Baskara Wahyu Wardana tampil impresif, bahkan Febrian dan Baskara berhasil meraih kemenangan KO di babak awal. (Foto: Dok. Istimewa)

Pacitanku.com, MALANG – Tiga atlet bela diri campuran (MMA) Kabupaten Pacitan menunjukkan performa impresif di ajang Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) IX Jawa Timur 2025 yang berlangsung di GOR Kanjuruhan Malang.

Sayangnya, langkah mereka terhenti di babak perempat final, bukan karena kalah bertanding, melainkan akibat sejumlah masalah teknis dan carut-marutnya pelaksanaan dari pihak panitia.

Ketiga atlet kebanggaan Pacitan tersebut adalah Ananda Bagus Setiaji (Senior U-23 61 Kg MMA), Febrian Agung Wibowo (Junior U-21 52 Kg Striking), dan Baskara Wahyu Wardana (Senior U-23 61 Kg Standing Fighting).

Dalam pertandingan, Febrian Agung Wibowo berhasil menumbangkan lawannya dari Pasuruan dengan KO di ronde pertama, sementara Baskara Wahyu Wardana juga mencatatkan kemenangan KO hanya dalam waktu sekitar 20 detik melawan atlet Surabaya.

Meski demikian, Ananda Bagus Setiaji harus menerima kekalahan diskualifikasi setelah wasit menilai adanya pelanggaran, keputusan yang sempat memicu protes dari kontingen Pacitan.

Ironisnya, meskipun dua atlet Pacitan meraih kemenangan mutlak, mereka tetap gagal melaju ke semifinal.

Ketua Cabor IBCA MMA Kabupaten Pacitan, Soekotjo Suryongalam, yang juga bertindak sebagai Dewan Wasit Juri berlisensi internasional di PORPROV, mengungkapkan kekecewaannya.

“Sebetulnya anak-anak kita semua menang. Namun karena carut-marutnya pelaksanaan dari panitia, kontingen Pacitan menjadi kalah semua. Bahkan di kelas Junior 52 kg seharusnya Febrian Agung Wibowo mendapatkan medali perunggu, tapi digeser oleh peserta yang bukan semestinya karena kekisruhan bagan pertandingan dan adanya peserta ‘penyusup’,” terang Soekotjo.

Soekotjo berharap agar ke depannya, pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan lebih memperhatikan cabang olahraga IBCA MMA.

“Jangan memandang sebelah mata olahraga combat ini. Ini olahraga bela diri kasta tertinggi, dengan risiko tinggi, bahkan nyawa sebagai taruhannya,” tegasnya.

Sebagai respons atas insiden ini dan persiapan menghadapi kejuaraan mendatang, tim IBCA MMA Pacitan berencana meningkatkan intensitas latihan fisik dan teknik.

Selain itu, penguatan mental atlet dan keimanan, serta keikutsertaan dalam pemusatan latihan (TC) dan kejuaraan di level Jawa Timur menjadi fokus utama.

Meskipun hasil di PORPROV IX Jatim 2025 belum sesuai harapan karena kendala non-teknis, potensi gemilang yang ditunjukkan para atlet muda Pacitan menegaskan perlunya perhatian dan dukungan lebih luas untuk pengembangan olahraga bela diri ini di masa depan.

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.