Pacitanku.com, PACITAN – Geliat dunia sinematografi di Kabupaten Pacitan mulai menunjukkan denyutnya. Tak tanggung-tanggung, komunitas Ruang Film Pacitan menghadirkan maestro perfilman Indonesia, Garin Nugroho, untuk menyalakan api semangat para sineas lokal.
Dalam acara bertajuk “Pacitan Belajar Film Bersama Garin Nugroho” yang digelar di Pendopo Kabupaten, Minggu (8/6/2025) malam, sutradara kawakan tersebut berbagi ilmu dan pengalamannya.
Kehadiran pendiri Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) ini disambut antusias oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, jajaran Forkopimda, budayawan, mahasiswa, pelajar, serta masyarakat umum.
Di hadapan para peserta, Garin Nugroho menegaskan bahwa era digital telah mendemokratisasi dunia film. Menurutnya, setiap orang memiliki potensi untuk menjadi sutradara bagi ceritanya sendiri.
“Setiap manusia punya cerita masing-masing. Hanya berbekal handphone, kita bisa membuat film,” ujar Garin, mengutip siaran pers Prokopim Pacitan.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya strategi dalam berkarya. Seorang sineas, kata Garin, harus memahami medium di mana filmnya akan ditayangkan, apakah untuk layar lebar atau platform digital seperti YouTube, karena keduanya memiliki karakter yang berbeda.
“Selain itu, pertimbangkan cerita film ini untuk siapa dan apa tujuannya,” jelasnya.
Suasana kreatif semakin terasa saat para hadirin diajak menyaksikan film karya Garin Nugroho berjudul “Nyanyi Sunyi Dalam Rantang”.
Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, dalam sambutannya mengajak seluruh peserta untuk menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari sang ahli.
“Gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya. Nikmati film yang ada, dan saat ruang diskusi dibuka, manfaatkan semaksimal mungkin untuk menambah pengetahuan kita semua,” pesan Bupati yang akrab disapa Mas Aji itu.
Acara yang diinisiasi oleh anak-anak muda Pacitan ini menjadi langkah strategis untuk membangun ekosistem perfilman yang lebih hidup dan kreatif di Kota 1001 Gua.