Pacitanku.com, TULAKAN – Pacitan, Kabupaten di pesisir selatan Jawa Timur, tak henti-hentinya menyuguhkan pesona alam yang memukau.
Di antara deretan pantai populer seperti Pidakan dan Watu Bale di Kecamatan Tulakan, terselip satu nama yang mulai mencuri perhatian para pencari ketenangan dan keindahan otentik: Wisata Alam Pantai Mbenges di Desa Jetak.
Ditetapkan sebagai destinasi wisata sejak 2021, Mbenges menawarkan harmoni sempurna antara birunya laut lepas, hijaunya vegetasi, dan tebing karang yang megah.
Keunikan Mbenges terletak pada suasananya yang masih sangat alami, jauh dari hiruk-pikuk komersialisasi.
Air lautnya yang jernih berwarna biru kehijauan berpadu dengan hamparan pasir dan ketenangan yang hakiki, menjadikannya tempat ideal untuk melepaskan penat.
Kabar baiknya, untuk menikmati surga kecil ini, pengunjung kini tak lagi dibebani tiket masuk, sebuah undangan terbuka bagi siapa saja yang merindukan kedamaian tepi samudera.
“Warna lautnya biru kehijauan, enak banget buat ngadem,”ungkap Dika, salah seorang wisatawan yang ditemui di lokasi, Selasa (3/6/2025) di Tulakan.
Dia mengakui, meski akses menuju pantai ini menantang, keindahan yang tersaji seketika menghapus lelah perjalanan.
Memang, untuk mencapai Pantai Mbenges, pengunjung harus rela menempuh perjalanan yang sedikit ekstra.
Akses jalan dari Jalur Lintas Selatan (JLS) memakan waktu sekitar 35 menit dari pusat kota, dilanjutkan dengan melintasi hutan akasia dengan kondisi jalan yang cukup terjal dan bisa menjadi licin setelah hujan.
Namun, setiap tantangan itu seolah menjadi filter alami, memastikan hanya mereka yang berjiwa petualang dan penikmat sejati keindahan alam yang akan sampai dan terpesona.
Bagi para penggila mancing, Mbenges adalah primadona.
Bagi mereka yang gemar mengabadikan momen, Mbenges menawarkan banyak sudut fotogenik.
“Buat yang suka foto-foto juga cocok ke sini. Banyak spot keren, ada perahu nelayan, ada batuan alami, jadi meski belum terkenal, tapi potensinya besar banget,”ujar Dika.
Edi, kepala pengelola Wisata Alam Mbenges, menuturkan bahwa area batu karang yang menjorok ke laut menjadi spot favorit.
“Kalau untuk spot mancing memang masih menjadi destinasi favorit. Pagi sampai sore, pasti ramai pemancing, apalagi malam. Banyak juga yang dari luar kota,”jelasnya.
Tak hanya memancing, area lapang di sekitar pantai juga sangat ideal untuk berkemah.
“Biasanya, banyak pengunjung dari luar kota yang berlibur sekalian camping. Areanya lapang, jadi cocok buat mendirikan tenda,”tambah Edi.
Menikmati malam di bawah taburan bintang dengan deburan ombak sebagai musik latar tentu menjadi pengalaman tak terlupakan.
Salah satu fenomena alam unik yang bisa ditemui di Mbenges adalah “Seruling Samudra”.
Saat gelombang besar menghantam, air yang masuk melalui celah-celah karang akan menghasilkan suara melengking mirip siulan keras, menambah daya tarik magis pantai ini.
Pengelola juga telah menambahkan beberapa sentuhan estetika seperti perahu bambu dan gazebo dari ranting-ranting kayu yang semakin mempercantik hasil jepretan.
Nanang, wisatawan lainnya, sepakat bahwa tempat ini sangat cocok untuk menikmati secangkir kopi sambil memandang lepas ke samudera.
Meskipun saat ini tiket masuk resmi untuk pengelolaan kawasan ditetapkan sebesar Rp10ribu per orang – yang sudah termasuk fasilitas menikmati keindahan alam, berkemah, dan memancing – nilai tersebut terasa sepadan dengan pengalaman yang ditawarkan.
Ke depan, potensi Mbenges tak berhenti di situ.
“Kemarin diteliti ahli dari Kediri kalau kadar garamnya tinggi, jadi rencananya juga akan dibuatkan lahan untuk pembuatan garam,”pungkas Edi.
@pacitankucom Pantai Mbenges, Desa Jetak, Tulakan. Siapa yang punya kenangan mancing seru di sini? 🎣 Kondisinya di tahun 2025 terpantau begini ya, bolo. Nah, buat kalian yang pernah ke sini atau punya ide segar, apa nih masukanmu agar wisata Mbenges yang jadi spot mancing andalan ini bisa lebih menarik minat wisatawan di masa mendatang? 💬 #PantaiMbengesTulakan #MancingAsyik #WisataDesaJetak #TulakanPunyaCerita #Pacitanku #explorepesisir ♬ Country Atmosphere Tone – NYong Niode
Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.
