Pacitanku.com, PUNUNG – Aktivitas jual beli hewan kurban di Pasar Pahing, Punung, Kabupaten Pacitan, mulai menunjukkan geliatnya menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha.
Para pedagang, khususnya kambing, merasakan adanya peningkatan jumlah pembeli, meskipun keramaiannya diakui belum menyamai kemeriahan tahun-tahun sebelumnya.
Salah seorang pedagang kambing asal Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Jawa tengah, Prapti, mengungkapkan bahwa suasana pasar pada Jumat (30/5/2025) terbilang paling sibuk dalam sepekan terakhir. Banyaknya pembeli yang datang juga dipengaruhi oleh batas akhir pengiriman ternak ke luar kota.
“Hari ini bisa dibilang menjadi hari paling sibuk dalam sepekan terakhir. Banyak pembeli datang, apalagi ini hari terakhir untuk pengiriman ternak ke luar kota,”ujar Prapti saat ditemui di lapaknya.
Kendati demikian, ia membandingkan dengan kondisi tahun lalu yang jauh lebih padat.
“Tapi dibanding tahun lalu, masih terasa agak sepi,” imbuhnya.
Prapti mengenang, pada periode yang sama tahun lalu, pasar hewan benar-benar dipadati pembeli dari berbagai daerah, baik lokal maupun luar kota.
Menurutnya, penurunan antusiasme pembeli tahun ini kemungkinan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi masyarakat yang belum sepenuhnya pulih pasca wabah yang melanda beberapa bulan lalu.
“Kalau tahun lalu, suasana pasar menjelang kurban benar-benar padat. Banyak orang beli dalam jumlah besar, dari luar kota juga banyak. Tahun ini tetap ramai, tapi tidak seramai sebelumnya. Mungkin karena kondisi ekonomi masyarakat masih belum pulih sepenuhnya,” jelasnya.
Selain volume pembeli, Prapti juga menyoroti adanya kenaikan harga kambing yang mulai terasa sejak Hari Kliwon, beberapa hari sebelumnya. Kenaikan harga per ekor kambing kini berkisar antara Rp200.000 hingga Rp500.000, tergantung ukuran dan kondisi fisik hewan.
“Kemarin waktu Hari Kliwon sudah mulai naik. Hari ini, kenaikannya bisa sampai Rp200.000 per ekor,” ungkap Prapti.
Namun, ia menilai kenaikan tersebut tidak sesignifikan tahun lalu.
“Kalau dibandingkan dengan kenaikan tahun lalu, tahun ini tidak begitu signifikan. Tahun lalu bisa naik drastis, mungkin karena permintaannya lebih tinggi,”tandasnya.
Mayoritas pembeli tahun ini, lanjut Prapti, berasal dari daerah sekitar Pacitan. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang juga banyak didatangi pembeli dari luar kota.
Meskipun demikian, ia tetap optimistis dagangannya akan laku terjual menjelang hari-H Idul Adha.
“Semoga saja cepat laku semua. Harapannya harga bisa tetap stabil sampai Hari Raya, biar kami pedagang juga tidak terlalu merugi dan pembeli pun merasa nyaman. Yang penting harga tidak turun drastis,” ucapnya.
Prapti meyakini pasar kambing kurban masih memiliki potensi besar untuk tumbuh, terutama jika kondisi ekonomi masyarakat kembali membaik.
Dia juga berharap adanya perhatian dari pemerintah terhadap pasar hewan lokal, khususnya di momen-momen penting seperti Idul Adha.
Dengan sisa waktu beberapa hari menjelang Idul Adha, para pedagang seperti Prapti masih menggantungkan harapan pada peningkatan jumlah pembeli di hari-hari terakhir.
Meski situasi belum seideal tahun-tahun sebelumnya, denyut aktivitas di pasar hewan kurban Punung tetap terasa, membawa asa bagi para pelaku usaha di wilayah tersebut.
“Kami para pedagang sangat berharap pasar tetap hidup. Kalau kondisi normal, pasti ramai seperti dulu. Sekarang pun kami tetap semangat jualan, walaupun belum seperti tahun lalu,” pungkasnya.