Pacitanku.com, NGADIROJO – Suasana damai di Dusun Ledok Kulon, Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo, Pacitan, seketika berubah mencekam ketika Eko Armand Arifianto alias Slamet (28) mengamuk dengan sebilah sabit pada Rabu (28/5/2025) sore.
Akibat serangan membabi buta tersebut, tujuh warga, mayoritas perempuan, mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke fasilitas kesehatan.
Baca juga: Pria di Ngadirojo Pacitan Serang Tujuh Warga dengan Sabit, Diduga Depresi Kambuh
Pelaku, yang kini telah diamankan pihak kepolisian, diketahui memiliki riwayat epilepsi dan diduga mengalami depresi kambuh.
Kepala Puskesmas Ngadirojo, dr. Rini Endrawati, mengonfirmasi bahwa Slamet merupakan pasien epilepsi yang ditangani pihaknya sejak 2018.

“Selama ini yang bersangkutan baik-baik saja. Kemarin tiba-tiba melakukan perilaku destruktif, itu yang belum kami dalami penyebabnya apa,”ujar dr. Rini, saat dikonfirmasi Pacitanku.com, Kamis (29/5/2025) di Ngadirojo.
Lebih lanjut, dr Rini menambahkan, dari asesmen awal dan wawancara singkat dengan keluarga serta orang sekitar—karena pelaku belum bisa diajak berkomunikasi—memang ada indikasi perilaku yang mengarah pada gangguan jiwa.
“Untuk kasus terkait tindakan destruktif maupun indikasi kriminal, kami serahkan kepada Polsek untuk tata laksana penyidikan dan penyelidikan lebih lanjut,”jelasnya.
Saat ini, kata dr Rini, pihaknya berkoordinasi dengan Kapolsek untuk melakukan penegakan diagnosis lebih lanjut terhadap kondisi kejiwaan pelaku.
“Rencananya memang akan kami lakukan penegakan diagnosis, apakah memang awalnya dari epilepsi kemudian ada pemicu tertentu sehingga melakukan perilaku destruktif. Sempat akan kami rujuk (ke Rumah Sakit Jiwa, red), tapi atas beberapa pertimbangan dari pimpinan di Polres dan Polsek, tadi malam belum jadi merujuk. Saat ini yang bersangkutan diamankan di Polsek Ngadirojo,”imbuhnya.
Pihak Puskesmas, kata dr Rini, juga masih menunggu hasil dan proses dari pihak kepolisian terkait pemeriksaaan yang dilakukan terhadap Slamet.
“Kami menungu proses dari pihak kepolisian, apakah murni kriminal atau bagaimana, yang jelas kami akan memfasilitas apabila perlu melakukan rujukan kepada dokter jiwa,”pungkas dr Rini.
Diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, peristiwa tragis ini bermula sekitar pukul 15.00 WIB. Menurut Kapolsek Ngadirojo, AKP Makhmuddi Kurnianto, kejadian terungkap saat salah satu saksi korban, Tri Wulandari, yang tengah mengantarkan anaknya mengaji di rumah Paryanto, mendengar percakapan bahwa pelaku sedang stres dan kambuh.
“Karena penasaran, saksi bersama warga lain mendatangi rumah pelaku yang berdekatan,” terang AKP Makhmuddi.
Nahas, sesaat kemudian, Slamet tiba-tiba berlari keluar rumah sambil mengacungkan sabit. Ketakutan, saksi dan warga lainnya mencoba berlindung di dalam rumah Paryanto.
Namun, pelaku berhasil mendobrak pintu dan langsung menyerang secara membabi buta orang-orang yang berada di dalam.
Mengetahui peristiwa itu setelah mendapatkan laporan, Sekretaris Desa Sidomulyo, Ruslianto, segera menghubungi Bhabinkamtibmas.
Petugas Polsek Ngadirojo yang dipimpin langsung Kapolsek tiba di lokasi sekitar pukul 15.15 WIB, segera mengevakuasi korban dan berhasil mengamankan pelaku.
Akibat serangan tersebut, lima korban, termasuk seorang anak harus dirujuk ke RSUD dr. Darsono Pacitan untuk perawatan intensif. Satu korban lainnya dirawat inap di Puskesmas Ngadirojo, dan satu orang menjalani rawat jalan.
Barang bukti berupa sebilah senjata tajam jenis sabit dengan kondisi gagang patah, yang diduga digunakan pelaku, telah diamankan.
Saat ini, Slamet masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolsek Ngadirojo, sementara polisi terus mengumpulkan keterangan dari para saksi dan korban.