Jejak Majapahit di Ngreco Tegalombo: Mahasiswa “Hidupkan” Situs Kuno dengan Papan Penunjuk!

oleh -317 Dilihat
Mahasiswa KKN STKIP PGRI Pacitan kelompok 11 angkatan 37 melakukan giat pelestarian sejarah melalui pemasangan papan penunjuk situs bersejarah di Dusun Krajan, Desa Ngreco, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan pada hari selasa, 25 Februari 2025 lalu.

Pacitanku.com, TEGALOMBO — Di wilayah Dusun Krajan, Desa Ngreco, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan, tersembunyi sebuah warisan sejarah Majapahit: Situs Selo Reco.

Namun, keberadaannya yang kurang dikenal masyarakat luas menggugah kepedulian mahasiswa KKN STKIP PGRI Pacitan kelompok 11 angkatan 37. Mereka pun berinisiatif “menghidupkan” situs bersejarah ini dengan memasang papan penunjuk arah pada Selasa, 25 Februari 2025 lalu.

Selo Reco, yang diyakini masyarakat setempat sebagai peninggalan Kerajaan Majapahit, menyimpan Watu Reco (Batu Arca) dengan relief kepala binatang dan dua manusia yang mengawal. Situs ini bukan hanya sekadar batuan kuno, tetapi juga cerminan seni dan kepercayaan masyarakat masa lalu, serta asal mula nama Desa Ngreco.

“Program kerja ini lahir dari kepedulian kami terhadap sejarah Desa Ngreco,” ungkap Dima Dwi Prayoga, Ketua Kelompok KKN Desa Ngreco.

“Setelah observasi bersama Kepala Dusun, kami menyadari potensi Selo Reco yang belum banyak diketahui.”

Meskipun akses menuju Selo Reco cukup mudah, jalan setapak yang sempit menjelang situs membuat banyak orang awam tak menyadari keberadaannya.

Oleh karena itu, mahasiswa KKN berinisiatif membuat papan penunjuk dari bahan sederhana seperti triplek, seng, dan cat berwarna hijau yang selaras dengan alam sekitar.

“Kami memasang papan penunjuk di dua titik strategis, sekaligus membersihkan area situs dengan kerja bakti,” jelas Dima.

Antusiasme dan kebahagiaan terpancar dari wajah para mahasiswa KKN selama proses pembuatan dan pemasangan papan penunjuk. Respons positif dari warga setempat pun menambah semangat mereka.

Pemasangan papan penunjuk Selo Reco bukan hanya sekadar penanda arah, tetapi juga simbol kepedulian generasi muda terhadap warisan budaya.

Mahasiswa KKN berharap, langkah kecil ini dapat memotivasi masyarakat untuk menjaga dan melestarikan situs bersejarah ini dengan lebih optimal dan berkelanjutan.

“Kami sangat bersyukur program ini berjalan lancar,” tutur Dima. “Harapan kami, masyarakat semakin mengenal dan melestarikan Selo Reco, serta memudahkan pengunjung untuk menemukan situs ini.”

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.