Mungkinkah Indonesia Capai Net Zero Emission 2060? RUKN Jawabannya

oleh -115 Dilihat

Pacitanku.com, SURABAYA — Indonesia menargetkan Net Zero Emission (NZE) pada 2060, sebuah komitmen ambisius yang membutuhkan transformasi signifikan di berbagai sektor, termasuk produksi listrik.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyiapkan strategi matang melalui Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Ir. Wanhar, menjelaskan bahwa RUKN memuat kebijakan ketenagalistrikan, proyeksi permintaan dan optimasi pasokan, serta rencana pengembangan sistem penyediaan tenaga listrik.

“RUKN disusun berdasarkan Kebijakan Energi Nasional (KEN) dan melibatkan pemerintah daerah provinsi, untuk kemudian diputuskan oleh menteri,”ujarnya, Rabu (5/2/2025 dalam acara Local Media Community 2025 di Surabaya.

RUKN akan menjadi acuan bagi pelaku usaha, khususnya penyedia tenaga listrik seperti PLN, dalam menyusun rencana bisnis.

Dokumen ini akan diikuti oleh Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD) di tingkat provinsi.

Saat ini, industri pembangkit tenaga listrik di Indonesia didominasi oleh energi fosil, terutama batubara.

Untuk mencapai NZE 2060, RUKN berperan penting dalam menurunkan emisi di sektor ini.

“Jenis pembangkit masih didominasi fosil, dan kepemilikan pembangkit saat ini berimbang antara PLN dan non-PLN,” kata Wanhar.

Penggunaan batubara sebagai sumber energi akan dikurangi secara bertahap dan digantikan dengan green ammonia (NH3).

Namun, batubara masih akan digunakan hingga 2060, dengan campuran bioenergi untuk mengurangi emisi karbon.

“Dari mulai yang kecil, apabila nanti sudah memungkinkan harganya, sudah terjangkau (dimulai),” ungkapnya, mengenai pencampuran batubara dengan bioenergi.

Selain itu, pemerintah akan memaksimalkan penggunaan energi biotermal, dan berencana menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) mulai tahun 2032.

Pemanfaatan gas sebagai energi pembangkit listrik juga akan dioptimalkan.

“Kita tetap akan mengoptimalkan air, kita dianugerahi angin, kemudian ada matahari meskipun tidak begitu maksimal,” kata Wanhar.

Untuk pembangkit listrik tenaga air, pemerintah berencana memanfaatkan pump storage, yaitu sistem penyimpanan energi dengan memompa air laut dan menggunakannya saat beban puncak.

Pemerintah menargetkan 74% pembangkit listrik menggunakan energi terbarukan pada tahun 2027.

Wanhar juga menargetkan peningkatan produksi listrik, dengan konsumsi per kapita mencapai 3.990 kWh pada 2045 dan 5.000 kWh pada 2060.

“Dengan strategi yang komprehensif ini, Indonesia optimis dapat mencapai target NZE 2060 dan mewujudkan transisi energi yang berkelanjutan,”pungkasnya.

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.