Pacitanku.com, PACITAN – Audiensi antara Forum Alumni HMI Wati (Forhati) Kabupaten Pacitan dengan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB dan PPPA) Kabupaten Pacitan mengungkap perbedaan data terkait kasus kekerasan terhadap perempuan.
Pertemuan yang digelar di Ruang Bupati Pacitan pada Senin (30/12/2024) ini juga membahas upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan.
Kepala Dinas PPKB dan PPPA Pacitan, Jayuk Susilaningtyas, menjelaskan bahwa terdapat perbedaan data antara Dinas PPKB dan PPPA dengan data dari Kepolisian Resor Pacitan.
“Data di tahun 2024, Dinas PPKB dan PPPA Kabupaten Pacitan mencatat 24 kasus kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan dan telah dilakukan pendampingan,”kata Jayuk.
“Sedangkan data Kepolisian Pacitan menyebutkan sepanjang 2024, terdapat 30 kasus kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan ke ranah hukum,”imbuhnya.
Jayuk menambahkan, meskipun angka kekerasan terhadap perempuan tahun ini mengalami penurunan, dimungkinkan masih banyak kasus yang tidak terlaporkan.
“Angka yang terdata dimungkinkan lebih sedikit dengan fakta yang ada di lapangan. Karena itu kami sangat berharap perempuan korban kekerasan harus berani melapor agar tidak terjadi fenomena ‘gunung es’,” ujarnya.
Sementara itu, Forhati Pacitan menyoroti tren peningkatan kasus kekerasan pada perempuan di Pacitan.
Mereka mendesak pemerintah daerah untuk memiliki formula yang lebih efektif dalam upaya pencegahan.
“Kasus-kasus yang terjadi di Pacitan menunjukkan tren yang meningkat. Pemerintah daerah sebagai stakeholder harus memformulasikan upaya untuk menurunkan angka kekerasan pada perempuan,” ungkap perwakilan Forhati.
Forhati juga mengharapkan upaya pencegahan yang komprehensif hingga ke tingkat masyarakat terkecil.
“Utamanya kegiatan yang akan dilaksanakan yakni upaya melakukan pencegahan secara komprehensif pada tingkatan masyarakat paling kecil. Memang sudah ada embrio dari pemerintah melalui kader dan kami berharap adanya upaya lebih masif lagi,” pungkasnya.
Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, yang turut hadir dalam audiensi tersebut mengapresiasi peran aktif Forhati dalam upaya penyelesaian kasus kekerasan terhadap perempuan.
Bupati juga mendukung agar para perempuan korban kekerasan berani melapor.