Cerita Pemuda Sudimoro Pacitan Belajar Ilmu Pertanian Modern di Taiwan

oleh -524 Dilihat
Pemuda asal Kecamatan Sudimoro, Agung Nur Pratama, kini tengah mengikuti program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) di Taiwan untuk magang di sektor pertanian. (Foto: Dok. Agung for Pacitanku)

Pacitanku.com, SUDIMORO – Pemuda asal Kecamatan Sudimoro, Agung Nur Pratama, kini tengah mengikuti program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) di Taiwan untuk magang di sektor pertanian.

Pemuda yang akrab disapa Agung itu termotivasi mengikuti program YESS untuk menimba ilmu dan pengalaman di dunia pertanian dari negara maju, yang diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pertanian Indonesia.

“Motivasi saya mengikuti program ini ialah ingin belajar tentang dunia pertanian di negara maju dan mendapatkan pengalaman yang belum pernah saya dapatkan di Indonesia,”kata Agung saat dikonfirmasi Pacitanku.com, Sabtu (26/10/2024).

Proses seleksi yang panjang tak menyurutkan semangat Agung. Setelah melalui berbagai tahap, mulai dari seleksi berkas, wawancara, tes, hingga pelatihan, ia berhasil lolos dan berangkat ke Taiwan. 

“Prosesnya cukup lama karena banyak pesaing yang juga ingin mengikuti program ini,” tambahnya.

Pada akhirnya, Agung pun lolos dan mengikuti program YESS di Taiwan.

Selama di Taiwan, Agung telah mempelajari dua bidang pertanian, yakni perkebunan pisang dan pertanian sayur organik.

Pemuda asal Kecamatan Sudimoro, Agung Nur Pratama, kini tengah mengikuti program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) di Taiwan untuk magang di sektor pertanian. (Foto: Dok. Agung for Pacitanku)

Ia menyaksikan perbedaan signifikan dalam pengolahan lahan dan teknologi yang digunakan.

“Di sini, semua menggunakan pupuk organik tanpa bahan kimia, dengan alat pertanian yang memadai, sehingga ekosistem alam terjaga dan kesehatan hasil pertanian terjamin,”jelasnya.

Agung juga melihat infrastruktur pertanian di Taiwan yang lebih maju, dari alat, lahan, hingga pemasaran yang sudah terintegrasi dengan baik.

“Perekonomian pertanian di Taiwan sangat bagus karena semua sudah ada alur dan pasar yang jelas,” kata Agung.

Meski demikian, tantangan bahasa menjadi salah satu hal yang harus dihadapinya selama magang. Namun, pengalaman belajar langsung dari penduduk asli Taiwan dan mengenal budaya lokal menjadi pembelajaran yang berkesan bagi Agung.

Setelah menyelesaikan program ini, Agung berencana kembali ke Indonesia untuk berbagi ilmu, khususnya di sektor pertanian.

“Saya berharap sektor pertanian di Indonesia bisa lebih maju dalam segala hal seperti infrastruktur, pupuk, hingga pemasaran, sehingga para petani di Indonesia bisa makmur dan sejahtera,”pungkasnya.

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.