Pacitanku.com, PACITAN – Aturan mengenai seragam jilbab petugas Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) HUT ke-79 RI tingkat nasional untuk remaja putri jadi sorotan.
Putri beragama Islam yang memakai jilbab diminta melepas atribut itu saat upacara pengukuhan Paskibraka dan saat upacara kenegaraan pengibaran bendera 17 Agustus.
Kasus pelepasan jilbab 18 anggota putri Paskibraka tingkat nasional tersebut mendapatkan tanggapan sejumlah pihak. Salah satunya di Pacitan.
Baca juga: Resmi Dikukuhkan, Ketua DPRD Pacitan Harapkan Tugas Paskibraka Berjalan Lancar
Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono turut memberikan saran dan masukan agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Sebagai informasi, di Pacitan sendiri juga sudah dikukuhkan Paskibraka yang akan bertugas dalam peringatan HUT ke-79 RI di Pacitan.
Namun pemandangan kontras terjadi saat pengukuhan paskibraka tingkat nasional dan di Pacitan.
Di Pacitan, seluruh Paskibraka muslimah kompak mengenakan jilbab, berbeda dibandingkan pengukuhan Paskibraka tingkat nasional di Ibu Kota Nusantara (IKN) Rabu lalu.
Atas peristiwa ini, Ronny Wahyono memberikan saran agar polemik dugaan pelarangan jilbab tingkat nasional itu tidak terulang.
“Terkait dengan kontroversi pengukuhan Paskibraka tingkat nasional yang ada dugaan pelarangan memakai jilbab, jadi menurut saya yang dilakukan seharusnya sosialisasi terlebih dahulu, ketika ada aturan yang melarang memakai jilbab, sehingga yang mendaftar itu juga mengetahui tentang hal tersebut dan bisa memilih,”kata Ronny dalam keterangannya, Jumat (16/8/2024).
Dengan adanya sosialisasi, kata Ronny, tidak akan timbul polemik yang terjadi seperti tahun ini.
“Karena tahun lalu kan diperbolehkan memakai jilbab, lha kenapa kok tahun ini tidak diperbolehkan kan terkesan tidak disosialisaikan? Kalau memang aturan itu diubah perlu disosialisaikan secara massif, terutama kepada para peserta, sehingga tidak timbul polemik di kemudian hari,”jelas legislator Partai Demokrat ini.
Ronny menyebut aturan yang disebutkan ada dugaan pelarangan pemakaian jilbab bagi Paskibraka putri tingkat nasional tersebut kurang sesuai, utamanya dengan semangat dan jiwa Pancasila.
“Ketika ada dugaan pelarangan itu yang menurut saya juga kurang pas, karena teman-teman yang berjibab itu adalah orang-orang yang beragama, yang tentu saja merupakan hak mereka sebagai umat bergaama,”ujar dia.
Ronny juga berharap kedepan peristiwa serupa tidak terulang lagi dan bisa terlaksana dengan lebih baik.
“Semoga kedepannya bisa terlaksana dengan lebih baik lagi,”pungkasnya.