Pacitanku.com, PACITAN – Aktivis dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pacitan Muhamad Tonis Dzrikrullah mengkritik acara peluncuran tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Pacitan bertajuk ‘Gumregah Jumangkah’ yang rencananya akan digelar 8 juni 2024 mendatang.
Pria yang akrab disapa Tonis ini menilai acara tersebut hanya acara seremonial pesta pora dan pemborosan anggaran.
Tonis mengatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara kegiatan telah melakukan pemborosan anggaran.
Pasalnya sekelas peluncuran pilkada harus menampilkan sejumlah artis dangdut papan atas New Monata yang bakal menguras anggaran ratusan juta rupiah.
Pemborosan ini, menurutnya, menandakan rendahnya derajat integritas dan tanggung jawab moral tentang penggunaan uang rakyat.
”Lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya,”kata Tonis, Kamis (30/5/2024).
Menurutnya hibah untuk KPU sebesar Rp 37 miliar lebih lebih baik ditujukan untuk kegiatan yang berfaedah, Seperti sosialisasi pentingnya partisipasi politik, peningkatan biaya operasional badan ad-hoc, seperti PPK dan PPS serta KPPS.
“Kalau hanya sekedar launching kpu RI juga sudah launching,” tambahnya.
Tonis menyebut KPU telah keluar dari subtansi dari tugas pokok fungsi (tupoksi) sebagai penyelenggara pemilu. Setiap tahapan yang dijalankan oleh KPU harus dipertimbangkan segi manfaat atau mudharat nya.
“Kami juga menawarkan solusi, daripada anggaran digunakan untuk kegiatan kurang subtantif alangkah bijaknya diberikan kepada PPK, PPS untuk sosialisasi ke akar rumput teang pentingnya partisipasi pemilih,”paparnya.
Tonis meminta KPU segera mengevaluasi acara tersebut agar lebih bermanfaat, serta mengedepankan unsur pendidikan politik.
”Kalau dangdutan tidak efektif, meskipun nanti ada selipan sosialisasi,”pungkasnya.
GMNI sendiri menggelar aksi damai untuk memprotes rencana KPU tersebut pada Kamis (30/5/2024).
Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.
