Pacitanku.com, PACITAN – Wijiati (80) warga Desa Kedungbendo, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan akhirnya bisa tersenyum lega sekaligus haru.
Nenek yang kini hidup sebatangkara ini tak henti mengucap syukur usai mendapatkan bantuan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berupa pembangunan rumah oleh PT PLN Nusantara Power Unit Pacitan.
Program bantuan tersebut, diterima oleh Wijiati yang merupakan korban dari dampak gempa Bantul Yogyakarta tahun lalu. Rumah yang menjadi tempat tinggalnya kala itu mengalami kerusakan cukup parah hingga tidak lagi bisa Ia tempati.
“Yaa Habis ada gempa itu rumah saya rusak, tersisa teras depan saja, sementara selama ini (tinggal) ikut saudara,”katanya saat seremonial penyerahan bantuan pada Rabu (17/01/24) sore.
Program bantuan rumah ramah lingkungan berukuran 24 meter persegi ini menggunakan material Fly Ash Bottom Ash (FABA), hasil atau limbah dari pembakaran batu bara PLTU Jatim 1 Sudimoro Pacitan.
Peresmian ditandai dengan pemotongan tumpeng dan pemberian kunci secara simbolis kepada penerima.
“Terimakasih sekali kepala PLTU Sudimoro sudah membangunkan rumah saya,”imbuh dia.
Senior manager PT. PLN Nusantara Power UP Pacitan Dwi Juli Harsono mengungkapkan, pembangunan rumah milik Wijiati memanfaatkan limbah FABA sebanyak 40 ton.
FABA ini bisa digunakan sebagai bahan campuran semen. Kendati limbah pertambangan, FABA kini bukan merupakan limbah yang berbahaya. Hal ini telah disampaikan melalui berbagai penelitian dari UGM, dan kementerian lingkungan.
“(Sesuai penelitian terbaru) FABA ini aman. Kami menyediakannya secara gratis, dan silahkan (masyarakat) akses,”katanya.
Rumah FABA milik Wijiati ini merupakan rumah ke-4 yang telah dibangun oleh PT PLN Nusantara Power UP Pacitan. Dengan program rumah FABA ini ia berharap bisa ikut membantu pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan, khususnya bagi masyarakat kurang mampu ataupun terdampak bencana.
“Ini sebagai tanggung jawab sosial ya, kami selaku PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan yang beroperasi di Pacitan,” katanya.
Pembangunan rumah FABA Wijiati tersebut juga berkolaborasi bersama ULP PLN Pacitan, yang langsung memasang instalasi listriknya.
Kepala ULP PLN Pacitan Aditya Bimantara menjelaskan, pihaknya memberikan subsidi listrik kepada mereka yang masuk dalam DTKS dengan biaya yang lebih ringan.
“Tentunya kolaborasi ini sangat penting khususnya dalam membantu meringankan beban masyarakat Pacitan, ” paparnya.
Rumah Wijiati yang tidak layak huni, diperparah dengan kerusakan akibat gempa Bantul tahun 2023 lalu itupun kini menjadi rumah permanen dilengkapi penerangan listrik yang memadai.