Bupati Pacitan Dorong Peningkatan Ekspor Produk Pertanian, Bagaimana Caranya?

oleh -1 Dilihat
EKSPOR JAHE GAJAH. PT IBL bekerja sama dengan BUMDesma di Ngadirojo Pacitan ekspor jahe gajah pada Rabu (10/5/2023). (Foto: Sulthan Shalahuddin/Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mendorong peningkatan ekspor produk-produk pertanian. Salah satunya di komoditas holtikultura yang belakangan mulai banyak dilakukan beberapa perusahaan swasta bekerja sama dengan lembaga pertanian di Pacitan.

Hal itu disampaikan oleh Bupati Pacitan usai melepas ekspor jahe gajah ke Bangladesh sebanyak 30 ton yang merupakan kerja sama antara PT Indo Bumi Lavanaa (IBL) bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Daya Prima Lestari Ngadirojo.

Awalnya, Bupati mengapresiasi  ekspor jahe gajah dari Pacitan ke Bangladesh ini. “Tentu hal (ekspor) ini suatu yang baik sekali, mudah-mudahan bisa menginspirasi petani yang belum mengetahui,”kata Bupati Aji.

Baca juga: Mantap, PT IBL Kerja Sama dengan BUMDesma di Pacitan Ekspor Jahe Gajah 30 Ton ke Bangladesh

Lebih lanjut, Bupati mengatakan dirinya sudah berpesan kepada Dinas Pertanian Pacitan untuk bisa mengawal kegiatan sosialisasi ekspor hasil pertanian tersebut kepada masyarakat.

“Saya tadi bepesan kepada Dinas Pertanian khususnya untuk bisa mengawal dan mensosialisasikan hal baik (ekspor jahe gajah) ini kepada masyarakat, sehingga bisa tumbuh lebih banyak di masyarakat yang mendapatkan hasil, dan harapannya juga bisa lebih banyak lagi (ekspor produk pertanian),”jelasnya.

Tak hanya itu, kata Bupati, perlu ada sinergi dan kerja sama semua pihak agar kegiatan ekspor hasil pertanian, salah satunya holtikultura ini bisa lebih massif lagi kedepannya.

“(Ekspor komditas holtikultura ini) kalau menurut saya penting, tinggal kita memang perlu kuantitas yang lebih banyak, maksud saya begitu, karena ekspor tentu membutuhkan kuantitas dan kontinyuitas,”papar Bupati.

Bupati kemudian memiliki pandangan jika sosialisasi tentang ekspor komoditas holtikultura khususnya jahe gajah ini disosialisasikan dengan massif, akan meningkatkan kuantitas ekspor produk-produk pertanian.

“Kalau tidak disosialisasikan secara masif, saya pikir kuantitas ini juga bisa turun. Nah, dari situ tadi harapkan saya bahwa semuanya bisa bekerja sama, baik dari pihak desa, kemudian dari BUMDes juga dan dari Dinas untuk mensosialisasi kepada masyarakat dan mengawal bersama-sama,”papar Bupati.

“Dan tentunya karena ini juga kerja sama dengan pihak ketiga (swasta, red), kami harapkan semuanya mendapatkan untung, baik masyarakatnya kemudian dari perusahaannya, sampai kepada BUMDESnya,”imbuh dia.

Terkait kesiapan petani di Pacitan menghadapi ekspor, Bupati secara lugas menjawab bahwa salah satu kuncinya adalah sosialisasi dan edukasi.

“Saya fikir kita tinggal sosialisasi yang lebih masif lagi dan diberikan edukasi pengetahuan yang lebih, Insya Allah kalau mereka sudah mendapatkan hal tersebut maka dalam hal ekspor dan sebagainya sudah ya Insya Allah ke depannya akan lebih bagus, lebih baik,”pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur PT IBL Mayang Meisremala mengharapkan para petani di Pacitan untuk tetap bersemangat dalam mengolah produk pertaniannya.

“Tetap semangat bertani, jangan khawatir isu-isu yang berkembang tentag harga, penyerapan, karena kami sebagai pihak swasta yang dibantu Pemda, kami siap membantu menjadi solusi petani, dari sosialisasi sampai ke penyerapan (produk pertanian),”kata Mayang.

Diberitakan sebelumnya di Pacitanku, PT IBL bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Daya Prima Lestari Ngadirojo menggelar kegiatan ekspor perdana jahe sebanyak 30 ton ke negara Bangladesh. Ekspor perdana jahe jenis gajah sebanyak itu juga dilepas langsung Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji pada Rabu (10/5/2023) di Pacitan.

PT IBL sendiri diketahui sudah beberapa kali mengekspor produk pertanian di Pacitan. Bahkan sampai bulan Juni ini diprediksi total ekspor PT IBL akan mencapai 500 ton.

No More Posts Available.

No more pages to load.