Pacitanku.com, PACITAN – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Sartono Hutomo mengapresiasi sejumlah event yang terus dikembangkan di Kabupaten Pacitan dalam rangka mendongkrang perkembangan pariwisata yang bermuara kepada bergeraknya ekonomi masyarakat.
Baca juga: Diskusi dengan Bupati Pacitan, Anggota DPR RI Sartono Hutomo Bicarakan City Branding Pariwisata
Hal itu diungkapkan oleh Sartono usai berdiskusi dengan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji di Pendopo Kabupaten Pacitan, baru-baru ini.
“Saya memberikan apresiasi, setelah kita diskusi panjang dengan Bupati Pacitan, bahwa event-event (pariwisata dan budaya) itu memberikan apa dampak yang positif kepada perekonomian rakyat,”kata Sartono dalam keterangannya kepada Pacitanku.com, Jumat (28/4/2023) di Pacitan.
Sejumlah event yang saat ini terus digelar dalam beberapa waktu terakhir diantaranya adalah upacara adat Ceprotan di Desa Sekar, Kecamatan Donorojo, seni tari Kethek Ogleng di Desa Tokawi Kecamatan Nawangan dan Festival Rontek Pacitan yang dipusatkan di Kecamatan Pacitan.
Menurut Sartono, dengan adanya event-event tersebut akan menggerakkan sektor riil. Di sisi lain, peran Pemerintah juga sangat mutlak diperlukan dalam keberlangsungan event-event tersebut.
“Misalnya anggaran, itu juga bentuk daripada intervensi pemerintah daerah maupun negara hadir untuk membuatkan event itu yang mana bisa menggerakkan perekonomian rakyat, misalnya di situ ada yang jualan kopi ada yang jualan apa itu soto lontong pecel, sehingga beberapa sektor sektor mikro kecil yang berjalan,”jelasnya.
Berdasarkan hasil diskusi dengan Bupati Pacitan, event-event tersebut, berdasarkan statistik yang ada, memberikan dampak pertumbuhan atau growth ekonomi dari daerah
Tidak hanya mengapresiasi, legislator Partai Demokrat dari Dapil VII Jatim (Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Ngawi dan Magetan) ini juga mendorong Pemerintah untuk mendorong dengan memberikan perhatian kepada sektor riil seperti event-event budaya dan apriwisata tersebut.
“Saya mengharapkan hal ini ditingkatkan, bahkan ditingkatkan menjadi kalender event tahunan, dari Kementerian juga harus memberikan perhatian politik anggaran di dalam menggerakkan perekonomian rakyat lewat event-event kesenian ini,”papar dia.
Sehingga, bentuk intervensi Pemerintah, kata dia, di dalam APBN yang besar tersebut harus ada slot anggaran.
“Slot anggaran APBN untuk suatu daerah yang aktif mengadakan suatu kegiatan kegiatan budaya yang juga memberikan dampak positif kepada perekonomian rakyat itu yang saya pikir harus menjadi catatan, dan (event-event) ini tidak dianggap asal saja, tetapi harus betul-betul serius ditangani,”ujarnya.
Bentuk intervensi Pemerintah lainnya, kata dia, adalah dengan mengagendakan event-event tersebut ke dalam kalender event pariwisata nasional.
“Karena apa? Anggaplah ada event setahun sebelumnya sudah diputuskan (waktunya), itu bisa kita komunikasikan (promosikan) keluar, ini akan ada ada event bulan ini tanggal ini di Pacitan, itu kan juga akan mendongkrak tingkat kunjungan pariwisata ke daerah Pacitan dari dari daerah tetangga, karena rakyat itu rindu hiburan, contohnya di Bali dengan berbagai event itu bisa terjadi suatu pergerakan perekonomian,”pungkasnya.
