Pacitanku.com, PACITAN – Kisah Diyana Lestari, siswa kelas 3 SDN V Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo ini membuat haru siapapun yang mendengarnya.
Pada saat momen peringatan Hari Ibu ke-93 yang jatuh pada Rabu (22/12/2021), Diyana menggambarkan dua wajah laki-laki dan perempuan.
Dalam postingan yang diunggah di akun Instagram SDN V Gemaharjo itu, Diyana menceritakan bahwa dirinya tidak bisa menggambar.
Namun karena ingin ikut lomba foto hari ibu, dirinya meminta minta tolong digambarkan ibu dan bapaknya yang sudah tiada.
“Aku umur 3 bulan ibuku meninggal, Aku umur 5 tahun bapakku meninggal, Wajah ibuku aku belum tau sama sekali, Kalau bapak sudah ingat, tapi di rumah tidak ada foto ibu dan bapak yang bisa saya pandangi,”demikian ungkapan Diyana seperti diposting di akun instagram tersebut.
Lebih lanjut, Diyana berharap Bupati, Dinas dan teman-temannya juga turut mendoakan agar kedua orang tuanya bahagia di surga.
Narasi perjalanan hidup bocah yatim piatu itu turut dibacakan dalam peringatan Hari Ibu ke 93 di Pendopo Kabupaten, Rabu (22/12).
Kisah tersebut juga membuat Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji bersama isteri serta hadirin yang lain terpaku haru.
Sebagai seorang perempuan sekaligus seorang ibu, Ketua TP PKK Kabupaten Pacitan Efi Suraningsih tak kuasa menahan pilu. Tangis istri Bupati Indrata Nur bayu Aji itu pun pecah. Seketika Ketua TP PKK Kabupaten Pacitan itu menghampiri Diyana. Memeluk, mencium dan mengusap rambut sang yatim piatu penuh kasih.
“Diyana yang kuat ya, semoga ananda menjadi anak yang pintar, sukses bermanfaat untuk sesama membanggakan orang tua,” ucapnya sambil terisak, mengutip siaran pers Humas Pemkab Pacitan.
Dengan wajah polos Diyana tersenyum bahagia mendapat apresiasi langsung dari Bunda PAUD Kabupaten Pacitan.
Air matanya turut menetes namun itu adalah ungkapan bahagia. Pelukan hangat dari Efi Suraningsih seakan menjadi jawaban kerinduannya akan pelukan hangat seorang bunda.
Untuk Diyana, ibunda dari Pinayung Bhaskara Putri Azzahra itu memberikan cinderamata khusus. Sebuah boneka berbahan benang rajut yang dibuat sendiri oleh istri Bupati Pacitan.