Pacitanku.com, PACITAN – Manager ULP Perusahaan Listrik Negara (ULP) Pacitan Irham Maulana memastikan sebanyak tiga tiang listrik di Desa Gembuk, Kecamatan Kebonagung roboh akibat hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut dan menyebabkan longsor pada Ahad (15/11/2020) kemarin.
“Tiang listrik yang roboh di Desa Gembuk Kecamatan Kebonagung ada 3 tiang, dengan rincian 2 tiang listrik patah dan 1 tertimpa longsor,”kata Irham saat dihubungi Pacitanku.com, Senin (16/11/2020) di Pacitan.
Lebih lanjut, Irham mengatakan jajarannya sudah melakukan recovery jaringan dengan target pada Senin ini sudah selesai.
“Tim sudah meluncur recovery jaringan mas, insyaallah hari semoga bisa selesai, semalem sudah dilakukan potong jaringan tegangan menengah kanan dan kiri lokasi longsor,”ujarnya.
Irham mengatakan, jumlah pelanggan yang terdampak pemadaman aliran listrik di kawasan tersebut sekitar 50 pelanggan.
Diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, hujan deras yang mengguyur Kecamatan Kebonagung pada Ahad (15/11/2020) kemarin menyebabkan sejumlah kejadian bencana alam.
Berdasarkan pantauan, setidaknya enam desa di Kecamatan Kebonagung terdampak bencana alam banjir dan tanah longsor tersebut. Desa yang terdampak diantaranya Desa Gembuk, Desa Kebonagung, Desa Banjarjo, Desa Karangnongko, Desa Sidomulyo dan Desa Purwoasri.
Di Desa Gembuk, tanah longsor mengakibatkan rumah satu warga, yakni Suranto rusak parah diterjang material longsor. Sementara, satu kendaraan rusak terkena longsor belum dievakuasi.
Akibat tanah longsor itu, sebanyak 17 keluarga (KK) diungsikan pada Ahad malam di balai desa Gembuk dan rumah saudaranya untuk mengantisipasi adanya kejadian tanah longsor. Di Desa Banjarjo Kebonagung, juga terjadi banjir yang menggenangi rumah dan persawahan serta satu jembatan yang menghubungkan Banjarjo-Punjung putus, sehingga akses warga Desa Banjarjo terputus.
Peristiwa meluapnya sungai pada Ahad sore itu terjadi di Sungai Jelok (Orde 2) dan Sungai Banjarjo, Sungai Gunungcilik, Sungai Jambon dan Sungai Sampang (Orde 3) dimana ke-5 sungai itu merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Grindulu.
Selain curah hujan yang tinggi di hulu sungai Grindulu, penyebab banjir itu juga diduga karena adanya luapan melampaui tanggul dan parapet sungai jelok di Desa Sukoharjo, Desa Kayen, dan Desa Purwoasri, sehingga kapasitas sungai tidak mampu menampung debit banjir. Penyebab lain juga dikarenakan terjadi pendangkalan atau sedimentasi.
Kemudian, adanya backwater dari sungai orde 3 yang tidak bisa masuk ke sungai jelok dan beberapa pintu air tidak berfungsi dengan baik (rusak) di Desa Banjarjo dan Desa Purwoasri Kebonagung serta Desa Kayen Pacitan juga turut menjadi penyebab peristiwa itu.
Bupati Pacitan Indartato yang terjun langsung ke lokasi juga sudah meminta segera ada penanganan kedaruratan. Terutama, menyangkut kebutuhan warga terdampak. Baik saat dipengungsian maupun saat kembali ke rumah.
Dalam kesempatan tersebut bupati menyerahkan bantuan paket sembako, selimut dan alas tidur kepada warga terdampak. Bupati juga minta masyarakat waspada dan berhati hati jika terjadi hujan deras. Terlebih bagi yang tinggal didekat bantaran sungai atau dibawah tebing.
Pewarta: Sulthan Salahuddin
Editor: Dwi Purnawan
Video Curah Hujan Tinggi, Sejumlah Titik di Kebonagung Diterjang Longsor dan Banjir