Pacitanku.com, PACITAN – Upaya pelestarian satwa langka jenis penyu terus dilakukan sejumlah relawan di pesisir Pantai Pancer Dorr, Pacitan.
Pasalnya, pasca banjir besar melanda Pacitan pada tahun 2017 silam, radar penyu untuk datang ke pesisir Pancer kembali normal, tak ayal lagi terhitung sudah lebih dari seribuan telur penyu ditemukan di pesisir Pancer Dorr, dan bahkan beberpa sudah menetas dan kembali ke laut.
Selamet Cuboh, koordinator sahabat Penyu Pacitan menerangkan, dirinya bersama dengan beberapa relawan dalam kurun waktu enam bulan terakhir telah melakukan pembatasan area di sepanjang pesisir pantai tersebut untuk menyelamatkan telur penyu dari predator dan tangan jahil manusia.
“Berkah Gusti, pasca banjir besar dulu, banyak penyu menemukan radarnya kembali dan mau bertelur di Pancer. Padahal sudah lebih dari 15-an tahun lalu tidak ada penyu dalam jumlah banyak yang mau datang bertelur di Pancer,”kata Selamet, Senin (27/7/2020) di Pacitan.
Menurutnya, penyu akan mendarat ke pesisir saat pasang naik untuk mencari tempat bertelur, dan akan masuk kembali ke laut seiring dengan ombak pasang surut.
“Penyu itu hewan setia. Dia akan selalu kembali ketempat yang sama untuk bertelur. Dan jika tempat itu hilang, penyu akan kehilangan arah,”ujar Cuboh, sapaan akrab Selamet yang juga aktif berselancar di kawasan tersebut.
Usaha sahabat Penyu Pacitan untuk menjaga habitat penyu agar tetap lestari, salah satunya adalah dengan melakukan pemasangan pagar pembatas di tepi pantai, agar tidak ada kendaraan bermotor atau kendaraan berat lainnya melintas di pesisir.
Hal ini dilakukan karena kendaraan kendaraan tersebut akan menghancurkan telur telur penyu yang terpendam di pesisir pantai.
Aktivitas pemsangan pagar dari bambu dan kayu ini juga dilakukan oleh banyak komunitas, seperti KUB Srono Jolo, Karina Sego berkat, komunitas Sor Asbes, dan Pokdarwis Pancer kumandhang.
Turut hadir dalam kerja bakti tersebut adalah kepala dinas perikanan Pacitan, Sumoro Hadi beserta Kepala Bidang Perikanan Tangkap Pacitan, Bambang Mahendrawan.
“Saya baru enam bulan menjabat kepala dinas perikanan, dan tidak bisa maksimal kelapangan karena adanya Pandemi. Dan saya sangat mengapresiasi sekali apa yang dilakukan teman teman ini dalam rangka menyelamatkan habitat penyu di pantai Pancer Dorr,”tutu Sumoro Hadi, kepada pewarta.
Selain pemasangan pagar pembatas, gabungan relawan tersebut juga melakukan pemasangan papan peringatan dan himbauan kepada masyarkaat agar senantiasa saling menjaga kelestarian lingkungan. Terutama lingkungan pantai.
“Kalau bukan kita siapa lagi. Kita jaga alam, alam jaga kita. Dan mari kita bergerak,”pungkas Sumoro.
Pewarta: Julian Tondo
Editor: Dwi Purnawan