Sakundoko Disebut-sebut Sebagai Cawabup yang akan Diusung Koalisi PKB-PDIP, Benarkah?

oleh -3 Dilihat
Sakundoko mantan Kepala OD Pacitan siap maju Pileg DPRD Jatim.

Pacitanku.com, PACITAN – Peta politik jelang Pilbup Pacitan 2020, semakin bias. Beragam spekulasi terus menguar, terkait nama-nama bakal calon yang akan dibesut menjadi calon bupati dan wakil bupati oleh sejumlah partai politik pengusung.

Belakangan sempat tersiar kabar, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Pacitan, Sakundoko, konon hendak dipinang oleh koalisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai calon wakil bupati.

Selain Sakundoko, juga ada nama Moh Nurul Huda, yang saat ini masih menjabat sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pacitan dan KH Sodiq Sujak, seorang ustadz kondang di Pacitan.

Saat dikonfirmasi, Sakundoko, malah tertawa terpingkal-pingkal atas pertanyaan yang dilontarkan pewarta. Ia balik bertanya, itu Informasi dari siapa yang mengabarkan dirinya hendak diusung sebagai calon wakil bupati dari koalisi PKB-PDIP.

Ngko sek to (nanti dulu) itu Informasi dari siapa kok saya diberitakan sebagai calon wakil bupati,” tanya Sakundoko kepada pewarta saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Jumat (21/2).

Perlu diketahui, Sakundoko adalah figur pejabat fenomenal di Pemkab Pacitan. Sebelumnya, pria kelahiran Trenggalek ini, merintis karir sebagai guru dan kepala sekolah, hingga akhirnya melimpah ke jabatan struktural sebagai kepala di beberapa dinas dan badan.

Sakundoko pernah kali kedua mengendalikan Dinas Pendidikan. Setelah itu ia dimutasi sebagai Asisten Pemerintah Umum, Setkab Pacitan. Dan terakhir, ia dipercaya mengendalikan Badan Pendapatan Daerah, hingga saat ini. Sakundoko akan memasuki masa purna tugas sebagai ASN, dua tahun mendatang.

Terkait kabar tersebut, media belum bisa mendapatkan konfirmasi dari Ketua DPC PKB, Fibi Irawan maupun Ketua DPC PDIP Eko Setyo Ranu. Saat dihubungi melalui ponselnya, namun keduanya tak bersedia mengangkat telepon pewarta.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Penyunting: Dwi Purnawan