Pacitanku.com, PUNUNG – Bupati Pacitan Indartato mengajak masyarakat untuk selalu menjaga sumber mata air alami di Pacitan sebagai salah satu solusi mengatasi kekeringan saat musim kemarau.
Keberadaan sumber mata air menjadi perhatian Indartato untuk mengantisipasi kekeringan di Pacitan. Terlebih, jika kemarau panjang melanda seperti saat ini. Caranya, dengan menjaga hutan sebagai penyangga sumber mata air tetap hijau.
“ini tanggung jawab kita bersama untuk ‘uri-uri’ sumber mata air yang sudah ada terus bermanfaat” ungkap Bupati Indartato saat acara Gerakan Nasional Pemulihan DAS Dan Konservasi Sumber Air di sumber air Mason Desa Mantren Kecamatan Punung, Kamis (19/12/19) seperti dikutip dari siaran pers Humas Pemkab Pacitan.
Saat ini, si Kabupaten Pacitan banyak memiliki sumber mata air alami. Tak kurang dari 388 sumber mata air tersebar di 12 kecamatan. Hanya saja dari jumlah tersebut sebagian besar mengering saat musim kemarau.
Untuk itu Indartato mengatakan melalui Kegiatan Pemulihan (DAS) dan Konservasi Sumber Air ini dapat memulihkan kembali ketersediaan air yang semakin berkurang. Selain juga untuk mengantisipasi ancaman banjir dimusim penghujan. “Saya minta para Camat dan Kepala Desa memastikan tanaman yang kita tanam hari ini tumbuh dengan baik,”imbuhnya.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pacitan Joni Maryono, kegiatan serupa akan dilaksanakan tiap tahun. Sumber air Mason Desa Mantren Kecamatan Punung menjadi yang pertama dan berlanjut ke wilayah-wilayah lain di 12 kecamatan.
Sumber air Mason sendiri merupakan satu diantara beberapa sumber air yang masih bertahan saat kemarau panjang melanda. Tak kurang dari 40 truk tangki setiap hari mengambil air dari sumber tersebut untuk didistribusikan ke sejumlah wilayah. Bahkan hingga wilayah kabupaten tetangga. “kita bekerjasama dengan OPD terkait serta menggandeng BUMN maupun swasta,”ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan sebanyak 1.628.377 batang bibit tanaman untuk ditanam disemua wilayah Kabupaten Pacitan.
Dari jumlah itu sebanyak 104.408 batang merupakan tanaman produktif sedangkan sisanya tanaman konservasi. Bibit bibit tersebut berasal dari beberapa unsur antara lain, BP DAS HL Solo, Pemprov Jatim, Pemkab Pacitan, DLH, Dinas PUPR dan mitra pemerintah lain.