Ini Lima Fakta Menarik Jalur Pacitan-Ponorogo

oleh -232 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Jalur Pacitan-Ponorogo adalah salah satu jalur terpanjang di kawasan Pacitan. Jalur antar kabupaten ini memiliki panjang sekitar 79,2 kilometer dengan jarak tempuh 1 jam 52 menit dengan kendaraan roda empat.

Dari total 79,2 kilometer itu, mayoritas berada di Pacitan, yakni sekitar 62 kilometer yang membentang di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Pacitan, Kecamatan Arjosari dan Kecamatan Tegalombo. Sementara jarak sisanya, yakni Kecamatan Slahung, Kecamatan Balong, Kecamatan Jambon dan Kecamatan Ponorogo terletak di Kabupaten Ponorogo. Nah, ada beberapa fakta yang perlu diketahui tentang jalan Pacitan-Ponorogo, simak ya.

1. Berkelok-kelok dan  banyak tikungan

Jalur di Desa gemaharjo yang berkelok-kelok. (Dok Pacitanku)

Yang menjadikan jalur ini unik salah satunya adalah banyaknya belokan, tikungan yang menghiasi sepanjang jalan Pacitan-Ponorogo. Sejak dari Kecamatan Pacitan, banyak tikungan tajam yang Anda lewati dan baru berakhir banyaknya tikungan itu di Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo. Setelah Slahung, Balong dan seterusnya jalan relatif lurus.

2. Berdampingan dengan Sungai Grindulu

Sungai Grindulu kerap dijadikan penambangan pasir liar. (Foto : Dok.Pacitanku)
Sungai Grindulu. (Foto : Dok.Pacitanku)

Jika Anda amati, jalur di sepanjang jalan Pacitan-Ponorogo, utamanya di Kecamatan Pacitan, Arjosari dan Tegalombo mayoritas berada di sisi Sungai terpanjang di Pacitan, yakni Sungai Grindulu. Sungai Grindulu ini, seperti dibahas di video sebelumnya, menjadi salah satu sungai yang dimanfaatkan untuk masyarakat setempat, seperti pasir, air hingga bebatuannya.

3. Panorama dan Wisata

Kopi Jujur Masjid Baitusshomad. (Foto : Dok Pacitanku)
Kopi Jujur Masjid Baitusshomad. (Foto : Dok Pacitanku)

Karena berdampingan dengan Sungai Grindulu, maka jalur Pacitan-Ponorogo menyajikan satu pesona alam yang indah, yang jarang dijumpai di tempat lain. Di beberapa titik, Anda bisa menikmati pemandangan jalan berkelok bersandingkan dengan sungai. Di jalur Pacitan-Ponorogo ini juga bisa Anda nikmati berbagai wisata, diantaranya Pemandian Air Hangat (Belok di pusat kecamatan Arjosari), wisata kuliner soto Pacitan di Desa Gegeran Arjosari, wisata religi dan rest area di Masjid Baitusshomad Tegalombo hingga wisata alam Pinus Kita di Desa Gemaharjo Tegalombo.

4. Rawan Kecelakaan

Kecelakaan mobil di Borang, Arjosari. (Foto : Imam Yudhistira)
Kecelakaan mobil di Borang, Arjosari pada 18 Agustus 2014. (Foto : Imam Yudhistira)

Dikarenakan banyak tikungan tajam, sepanjang jalan Pacitan-Ponorogo ini juga sebagai titik rawan kecelakaan. Seringnya kecelakaan karena pengemudi yang terlalu ngebut saat melewati jalur ini, dan melewati banyak tikungan. Juga karena ada jurang yang berada tepat di sisi jalan yang dibawahnya mengalir sungai Grindulu. Jadi kalau melewati jalur ini, harus selalu waspada ya.

5. Rawan Tanah Longsor dan banjir

DORONG. Satu unit kendaraan didorong warga melintas longsor di Tegalombo pada 6 April 2017 lalu. (Info Pacitan)

Jalur ini merupakan salah satu titik rawan longsor.Jalur yang paling sering longsor adalah di Desa Ngreco, Desa Tegalombo, Desa Pucangombo di Kecamatan Tegalombo dan Desa Kedungbendo di Kecamatan Arjosari.

Kondisi tanah labil dan tebing curam membuat potensi longsor di kawasan ini cukup besar, terutama saat hujan mengguyur wilayah setempat. Sehingga, bagi Anda yang hendak melintasi jalur tersebut dituntut untuk meningkatkan kewaspadaan.

Selain longsor, banjir juga beberapa kali terjadi di kawasan ini, utamanya di wilayah Kecamatan Arjosari akibat meluapnya aliran sungai Grindulu.