Semua Desa di Pacitan Diharapkan Siap Hadapi Bencana Alam

oleh -0 Dilihat
SIAP HADAPI BENCANA. BPNB-BPBD Pacitan saat melakukan sosialisasi Desa Tangguh Bencana pada Kamis (6/12/2018) di Pacitan. (Foto: Yahya Ali Rahmawan/Pacitanku.com)

Pacitanku.com,  PACITAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan berharap semua desa di Pacitan memiliki kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, salah satunya dengan membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana).

“Nanti harapannya semua desa yang ada di Kabupaten Pacitan bisa mandiri untuk melaksananan atau pembentukan desa tangguh bencana. Karena harus  perlu diingat, dengan geografis Kabupaten Pacitan yang seperti ini, dengan sumber daya manusia yang terbatas, dan sumber daya-sumber daya lain yang sangat terbatas,”kata Kepala Sie Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pacitan Diannita Agustinawati saat berbincang dengan Pacitanku.com pada Selasa (25/12/2018) di ruang kerjanya di Jalan Walanda Maramis nomor 9 Lingkungan Barean, Kelurahan Sidoharjo, Pacitan.

“Kalau seumpama desa yang ada di wilayah utara, timur selatan Pacitan nanti tidak bisa mandiri dan cuma mengandalkan kita itu tidak mungin, karena kalau sudah terjadi longsor, akses jalan bisa terputus, kita tidak bisa masuk kesana,”imbuhnya lagi.

Baca juga: Dengan Destana, Masyarakat Pacitan Diharapkan Lebih Siap Hadapi Bencana

Saat ini, kata Dian, dari 171 desa dan kelurahan di Pacitan, baru 17 desa dan kelurahan yang terbentuk Destana, atau baru 10 persen dari total desa di Pacitan.

“Termasuk  yang terakhir kemarin Sidoharjo dan Ploso dengan potensi gempa tsunami, tentu ini bertahap, dan dengan kejadian bencana pada Selasa (28/11/2017) lalu bisa memberikan hikmah dan wacana ke masyarakat itu bahwa kebencanaan itu tanggung jawab semua dan perlu dipahami masyarakat, anak-anak, dewasa, orang tua, karena bencana tidak mengenal usia, siapapun bisa terdampak,”jelas dia.

Pihak BPBD sendiri, kata Dian, telah melakukan berbagai upaya mitigasi bencana alam, yang salah satunya adalah Destana. Dengan adanya program Destana tersebut, kata Dian, banyak desa di Pacitan yang menginginkan terbentuk destana di wilayah masing-masing dengan menggunakan dana desanya.

“Kegiatan desa tangguh bencana yang kemarin difasilitasi oleh BNPB, alhamdulilah dari fasilitasi yang kita peroleh dari BNPB desa-desa yang lain akhirnya menginginkan terbentuknya destana di wilayah masing-masing dengan menggunakan dana desanya, saat ini sudah ada kurang lebih ada delapan desa yang mempunyai potensi longsor yang tinggi dan menginginkan di tahun 2019 juga terbentuk adanya desa tangguh bencana,”ungkap Dian.

Fungsi Destana tersebut, ujar Dian, diharapkan masyarakat yang ada di desa paham dan tahu apa yang sebenarnya menjadi risiko dan ancaman yang tertinggi di desanya.

“Dari situ nanti masyarakat nanti bisa melihat kajian risiko bencana yang ada di desanya masing-masing. Dimana nanti bisa melihat kelompok rentannya siapa saja, prioritas utama kalau nanti seumpama terjadi bencana siapa yang mau dibantu dan lain sebagainya. Termasuk nanti penanganannya pada waktu darurat dan kebutuhan logistik pada saat kejadian bencana,”pungkasnya.

Pewarta: Dwi Purnawan