BMKG Gelar Uji Kesiapan Pacitan Hadapi Tsunami

oleh -0 Dilihat
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan menggelar uji kesiapan menghadapi bencana tsunami di Kabupaten Pacitan, Rabu (5/9/2018).

Pacitanku.com, PACITAN – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan menggelar uji kesiapan menghadapi bencana tsunami dalam kegiatan “Indian Ocean Tsunami Exercise” (IOWAVE 18) di Kabupaten Pacitan, Rabu (5/9/2018).

Kegiatan tersebut digelar di tiga titik, yakni SD-MI kelurahan Sidoarjo, pabrik rokok PT. PPIS Sampoerna dan di kantor BPBD yang diikuti jajaran Pemkab Pacitan, RAPI, Ormas dan sejumlah media.

Kepala Staf Geofisika Kelas II Tretes – Pasuruan BMKG Suwardi mengatakan kegiatan IOWAVE 18 ini, BMKG sebagai penyedia peringatan dini tsunami (Tsunami Service Provider) akan mendiseminasikan peringatan dini tsunami di Indonesia.

Dia mengatakan kegiatan yang dikemas dalam bentuk geladi posko IOWAVE 18 tersebut merupakan agenda dua tahunan dari “Intergovermental Coordination Group/Indian Ocean Tsunami Warning and Mitigation System” (ICG/IOTWS).

“Khususnya kawasan Samudera Hindia seperti DKI Jakarta, Aceh Selatan, Aceh,Aceh Barat, Nias, Sibolga, Padang, Pariaman, Padeglang, Yogyakarta, Bantul, Pangandaran dan Pacitan,” katanya.

Suwardi mengatakan pada tingkat nasional, BMKG dalam perannya sebagai NTWC, dan akan menyebarkan peringatan dini tsunami kepada para pemangku kepentingan untuk diteruskan kepada masyarakat.

“Hal ini bertujuan untuk memvalidasi rantai informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami mulai dari diseminasi, pemahaman produk dan moda komunikasi, serta melatih kesiapsiagaan daerah dan masyarakat, dalam mengantisipasi Tsunami dan menguji prosedur tetap melalui Tabletop Exercise dan Tsunami Drill,”jelasnya.

Disisi lain, Suwardi menyebut IOWAVE18 merupakan simulasi ke-4 yang pernah diikuti Indonesia. Gladi IOWAVE18 dilakukan berdasarkan skenario gempabumi sampai tiga kali.

“Kalau yang pertama berkekuatan 8,5 lalu 9,0 dan yang terakhir 9,5 di barat daya Pacitan yang terjadi pada pukul 10.00 WIB, 5 September 2018 dini hari. Sedangkan kegiatan  IOWAVE18 digelar melibatkan lebih dari 2.000 orang dari berbagai unsur masyarakat dan tadi simulasi digelar di SD MI yang satunya dipabrik rokok PT. PPIS Sampoerna, dan Kantor BPBD,” jelasnya.

Dia berharap, jika terjadi gempa dan berpotensi tsunami diharap masyarakat segera evakuasi melalui jalur rambu evakuasi yang sudah dipasang oleh BPBD.

Selain itu, dia mengatakan pihak BMKG dan BPBD selalu siaga dan akan memberikan informasi dan selalu up date perkembangan bencana yang diinformasikan melalui media elektronik serta media sosial.“Jadi masyarakat jangan termakan isu Hoax dari mesos tanpa jelas sumber beritanya,”pungkasnya.

Pewarta: Elsi Budi Cahyono
Penyunting: Dwi Purnawan