Mantap, Kethek Ogleng Segera Masuk ke Pelajaran Ekstra Sekolah di Pacitan

oleh -20 Dilihat
Tari Kethek Ogleng dari Tokawi Nawangan menghibur warga Pacitan sebelum masa pandemi. (Foto: Humas Pemkab Pacitan)
Tari Kethek Ogleng dari Tokawi Nawangan menghibur warga Pacitan. (Foto: Humas Pemkab Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Upaya para pegiat dan pelaku seni budaya Kethek Ogleng untuk melestarikan kesenian asli Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan terus dilakukan. Terbaru, seni tari Kethek Ogleng ini diusulkan untuk masuk ke dalam pelajaran tambahan (ekstra kurikuler) di sekolah.

Rencana tersebut digulirkan saat digelar sarasehan seni tari Kethek Ogleng oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) TK dan SD Kecamatan Nawangan yang di hadiri tokoh budaya dan lembaga sekolah setempat, Kamis (9/3/2017) di kantor UPT TK dan SD Kecamatan Nawangan.




Ketua sanggar seni Kethek Ogleng Condro Wanoro, Sukisno kepada Pacitanku.com, Kamis mengatakan bahwa pokok bahasan sarasehan tersebut adalah memantapkan pelestarian dan pengembangan seni tari yang digagas oleh Sutiman ini.

Sarasehan Kethek Ogleng yang digelar pada Kamis (9/3/2017) di Kecamatan Nawangan. (Foto: Sukisno)

“Pokok bahasan memantapkan seni Kethek Ogleng Pacitan, dan kewajiban Sanggar Condro Wanoro sebagai pusat pelestarian, pusat  pembinaan dan pengendalian  pengembangan agar tidak sampai mengikis habis cirikhas seni kethek Ogleng, “katanya.

Lebih lanjut, Sukisno mengatakan bahwa seni Kethek Ogleng akan diupayakan menjadi pelajaran ekstra. “Untuk awalan, khususnya akan dilaksanakan di Kecamatan Nawangan terlebih dahulu,”ujar pria yang baru saja mendapatkan gelar “Mas Ngabehi Sukisno Hadiprojo” dari Keraton Surakarta ini.

Senada dengan Sukisno, dalam sambutannya Kepala UPT/TK dan SD Kecamatan Nawangan, Suyanto berharap dengan adanya  sanggar seni Kethek Ogleng Condro Wanoro selain berkewajiban menjaga bakunya seni Kethek Ogleng. Suyanto juga meminta agar mengajarkan seni kethek Ogleng kontemporer untuk memenuhi permintaan pasar seni.

Para siswa sedang latihan Kethek Ogleng. (Foto: Sukisno)

Saat ini, sebanyak 90 siswa yang masuk ke sanggar seni Kethek Ogleng Condro Wanoro. Kegiatan rutin tersebut berupa latihan rutin gerak seni Kethek Ogleng setiap hari Minggu. 

Perkembangan tari Kethek Ogleng sendiri juga sudah diakui oleh Pemkab. Terbukti beberapa tahun silam seni tari Kethek Ogleng dimodifikasi dalam seni tari kontemporer yang mengadopsi cerita Kethek Ogleng dengan tajuk Pacitan Bumi Kaloka. Tarian Pacitan Bumi Kaloka yang terinspirasi dari tari Kethek Ogleng sendiri sudah tampil beberapa kali di tingkat provinsi maupun nasional.

Saat momentum Hari Jadi Pacitan (Hajatan) ke-272 pertengahan Februari lalu, seni Kethek Ogleng juga menjadi penampil di alun-alun Pacitan.

Atas usaha pelestarian Kethek Ogleng itu, tiga seniman Kethek Ogleng dari Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan mendapat penghargaan gelar penewu atau pegiat budaya di tanah Jawa dari keluarga keraton kasunanan Surakarta, baru-baru ini di kompleks Keraton Kasunanan Surakarta, Jawa Tengah.

Ketiga seniman yang mendapatkan penghargaan tersebut adalah Sutiman selaku pendiri dan penggagas kesenian Kethek Ogleng, Sukisno yang merupakan ketua Sanggar Condro Wanoro dan Suratno yang merupakan murid kesayangan Sutiman. (RAPP002)