Pacitanku.com, PACITAN – Suhu politik di tubuh internal DPC Partai Hanura Pacitan memanas. Ini setelah sejumlah kader partai di wilayah menuntut Nur Sigit Effendi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua partai, kemarin (21/9).
Aksi belasan kader partai itu diawali dengan mendatangi kantor DPC Partai Hanura yang bertempat di Kelurahan Pucangsewu, Kecamatan Pacitan. Sayang tidak ada yang bisa ditemui, karena kondisi kantor sepi dan pintunya dalam keadaan terkunci. Mereka kecewa dan hendak menyegel kantor DPC tersebut. Beruntung, aksi massa baru bisa diredam setelah wakil ketua bapilu DPC Partai Hanura, Duki Hartanto menemui mereka beberapa saat kemudian.
Dihadapan Duki, para kader partai meminta Sigit untuk bersedia mengundurkan diri dari kursi ketua partai. Alasannya, selama menjabat sebagai ketua DPC Partai Hanura menggantikan Sutikno sekitar dua tahun lalu, Sigit dianggap tidak banyak memberikan perubahan dan perkembangan terhadap keorganisasian partai.
Di antaranya, tidak adanya kegiatan rapat partai yang konkret dan nyata selama dua tahun terakhir. Sehingga kader partai seakan berjalan tanpa arah yang jelas. Kebijakan politik partai yang tidak pernah dikoordinasikan dengan elemen kader partai. Salah satu dampaknya Partai Hanura mengalami kekalahan pada gelaran pilkada 2015. ‘’Selain itu, kebijakan partai dari tingkat DPP dan DPD tidak pernah disosialisasikan sampai ke tingkat kader,’’ ujar Iswanto, ketua PAC Partai Hanura Tulakan, kemarin.
Dia juga menambahkan, tidak adanya transparansi pengelolaan keuangan partai. Baik mulai pemasukan dan penggunaan dari dana bantuan politik (banpol). Serta bantuan sumbangan dari anggota Partai Hanura yang duduk di kursi DPRD. ‘’Kami juga merasa tidak diorangkan, karena tidak pernah sekalipun diajak koordinasi menyangkut hal-hal tersebut. Padahal, mayoritas pengurus PAC ini adalah calon legislatif (caleg) yang juga menyumbangkan suaranya buat partai saat pemilihan legislatif (pileg) 2014 lalu,’’ terangnya.
Sejumlah kader partai, lanjut Iswanto, meminta kepada Sigit untuk mengundurkan diri dengan hormat dari kursi ketua DPC Partai Hanura. Serta, segera untuk menyusun pertanggungjawaban yang jelas terkait kebijakan partai yang selama ini telah dilakukan dan dilaksanakan. ‘’Kalau tuntutan ini tidak segera ditindaklanjuti dalam waktu dekat, kami akan datang dengan massa yang lebih banyak lagi. Untuk menuntut dia (Sigit, Red) mengundurkan diri dari jabatan ketua partai. Bahkan, kalau perlu kantor ini akan kami segel karena kondisinya sepi dan tidak pernah digunakan untuk kegiatan partai,’’ imbuh Iswanto.
Senada diucapkan Sanusi, ketua PAC Partai Hanura Ngadirojo. Selain meminta segera ada tindaklanjut atas tuntutan kader partai tersebut, mereka mendesak agar musyarawah cabang (muscab) untuk mementukan ketua partai yang baru dipercepat. Mengingat status Nur Sigit Effendi itu hanya sebagai ketua yang masa jabatannya diperpanjang oleh DPP. ‘’Kalau bisa secepatnya diadakan muscab,’’ desaknya.
Sementara itu, wakil ketua bapilu DPC Partai Hanura Duki Hartatano menyatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti tuntutan para kader partai tersebut. Selanjutnya, dia juga akan melaporkan masalah ini ke ketua partai untuk segera dilakukan pertemuan. ‘’Saya akui setelah pilkada 2015 lalu, internal partai serasa terkotak-kotak. Tapi, inilah bagian dari proses demokrasi. Makanya tuntutan ini nanti akan kami sampaikan pada ketua,’’ katanya.
Upaya mengkonfirmasi Nur Sigit Effendi terkait tuntutan kader Partai Hanura tidak membuahkan hasil Pria yang saat ini duduk sebagai anggota DPRD komisi I itu tidak menjawab telepon. (Her/yup/RAPP002)
Sumber: Radar Madiun