Jumlah Perantauan Pacitan Meningkat Setelah Lebaran

oleh -0 Dilihat
Mudik Macet
Mudik Macet

Pacitanku.com, PACITAN – Peluang kerja di kota besar masih menjadi magnet bagi para perantau. Tidak heran jika jumlah pemudik yang kembali dari kampung halaman jumlahnya kerap berlipat. Ibu kota menjadi salah satu tujuan utama sebagian besar kaum urban tersebut. ‘’Ini pertama kali saya ke Jakarta diajak kakak. Karena di sana lapangan pekerjaannya lebih luas,’’ tutur Ariyani, warga asal Desa Borang, Kecamatan Arjosari saat ditemui di Terminal Pacitan kemarin (11/7).

Perempuan berusia 22 tahun tersebut mengaku memilih merantau ke Jakarta untuk membantu ekonomi keluarga. Honor yang lumayan besar menjadi alasan utama meninggalkan Pacitan. Ariyani mengaku akan bekerja di sebuah pabrik. ‘’Berhubung ada saudara yang mengajak, sekalian ikut. Daripada di rumah tidak bekerja,’’ imbuhnya.

Sementara berdasarkan data Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) setempat terhitung mulai Rabu (6/7) sampai H+4 Lebaran, setidaknya sudah ada 4.425 orang yang bertolak ke Jakarta melalui terminal Pacitan. Ribuan warga tersebut diangkut 37 armada bus. Jumlah penumpang pemberangkatan ke Jakarta itu belum termasuk sejak H-7 sampai H-1 Lebaran. ‘’Sebelum Lebaran yang banyak adalah pekerja infal. Jakarta masih menjadi favorit tujuan, karena di sana lapangan pekerjaannya luas,’’ ungkap Suyono Kasi Pelabuhan, Terminal dan Parkir Dishubkominfo Pacitan.

Selain Jakarta, daerah tujuan favorit perantau asal Pacitan adalah Surabaya. Sedikitnya sudah ada sekitar 1.263 orang yang diberangkatkan ke Kota Pahlawan sejak H+1 Lebaran. Jumlah tersebut belum termasuk 565 orang yang diberangkatkan melalui program arus balik gratis pada Minggu (10/7) malam lalu.


Suyono mengungkapkan, jumlah penumpang pada musim mudik maupun balik Lebaran tahun ini menurun sekitar 5 persen dibandingkan tahun lalu. Karena banyak yang memilih mudik maupun balik menggunakan kendaraan pribadi. ‘’Kalau untuk jumlah penumpang, tahun ini memang cenderung menurun,’’ ujarnya.

Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinsosnakertrans Pacitan, Witjak Mahargo mengungkapkan, eksodusnya warga Pacitan ke berbagai kota besar pasca Lebaran menjadi keuntungan sendiri bagi daerah. Pasalnya, bisa mengurangi angka pengangguran. Berdasarkan data akhir tahun 2015 lalu jumlah pengangguran di Pacitan ada sebanyak 5.432 orang. ‘’Mereka niatnya bekerja. Jadi, setidaknya sisi postif yang bisa diambil adalah mengurangi angka pengangguran,’’ katanya.

Dia menyebutkan, sebelum Lebaran lalu setidaknya sudah terjadi peningkatan permintaan kartu kuning. Yakni sekitar 1.181 orang yang tercatat dalam kartu pencari kerja. Dari jumlah tersebut sekitar 10 persen di antaranya merupakan lulusan SMA sederajat. Sedangkan tahun lalu, ada sekitar 1.415 orang yang mengajukan kartu kuning sebagai syarat untuk mencari pekerjaan. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun