Ratusan Karyawan PLTU Sudimoro Panik Karena “Gempa”

oleh -1 Dilihat

Pacitanku.com, SUDIMORO – Gempa berkekuatan 7,3 SR ”mengguncang” Pacitan. Sejumlah fasilitas pun terdampak peristiwa alam tersebut. Tak terkecuali PLTU Pembangkit Jawa Bali di Desa Sukorejo pun Kecamatan Sudimoro mendadak berubah panik. Karyawan kalang kabut.

Badan Pennggulangan Bencana Daerah (BPBD0 Pacitan mengeluarkan maklumat agar evakuasi segera dilakukan. Kabar itu direspon cepat. Pihak PLTU langsung mematikan seluruh instalasi dan mengungsikan karyawan di semua unit.

Bunyi sirene meraung-raung menyertai pengumuman dari pengeras suara di hampir semua penjuru. Pada saat bersamaan dua mobil pemadam kebakaran lalu lalang disusul ambulans dan kendaraan pengangkut penumpang. Tak lebih dari 15 menit, ratusan karyawan berkumpul di tempat penampungan. Lokasinya di tanah lapang depan asrama dengan ketinggian sepuluh meter. Dua orang menjalani perawatan intensif akibat cedera patah tulang.

Pemandangan tersebut adalah simulasi Mitigasi Bencana Tsunami di PLTU Pembangkitan Jawa Bali, Pacitan, Rabu (25/5) siang. Kegiatan itu merupakan upaya penguatan kapasitas masyarakat menghadapi ancaman gempa dan tsunami.

”Harapan kami dengan adanya simulasi ini lebih memantapkan lagi kesiapsiagaan, kewaspadaan teman-teman untuk penyelamatan aset baik itu aset nyawa, aset personal, maupun aset perusahaan yang lain,” kata Ardi Nugroho, General Manager PT Pembangkitan Jawa Bali Pacitan, dilansir laman Pemkab Pacitan.


Kegiatan geladi, lanjut Ardi, merupakan bagian dari Business Contigency Planning perusahaan penghasil listrik berkapasitas 2 kali 315 megawatt tersebut. Dirinya optimis sarana prasarana yang ada di kompleks PLTU dalam kondisi siaga. Demikian pula dengan personelnya.

Diakui, pelaksanaan simulasi masih menyisakan beberapa catatan. Diantaranya perlunya penyertaan estimasi waktu tiap adegan serta kurangnya penghayatan karyawan saat menuju tempat evakuasi. Hal tersebut akan dimasukkan dalam perencanaan guna menyempurnakan prosedur operasional yang akan disusun.

Sementara, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pacitan, Ratna Budiono menyambut baik geladi lapang di perusahaan negara tersebut. Inisiatif perusahaan melakukan upaya peningkatan kapasitas karyawan dengan sendirinya membantu tugas pemerintah dalam bidang kebencanaan.

Dengan potensi yang ada, kata Ratna, saat terjadi bencana pihak perusahaan diharapkan dapat melakukan upaya penyelamatan sebelum tim dari pemangku kepentingan diterjunkan. Sedangkan dalam kondisi aman, kemampuan yang ada dapat dialihkan untuk membantu penguatan masyarakat sekitar.”Kalau obyek vital sementara baru PLTU yang melaksanakan simulasi. Kalau perusahaan swasta memang ada beberapa. Tapi paling tidak dari rencana kontijensi sudah berjalan,” katanya.

Seperti diketahui, Kabupaten Pacitan merupakan daerah rawan bencana. Ini karena posisi geografisnya berada di bibir Samudera Indonesia dengan panjang pantai 74 kilometer. Selain rawan gempa dan tsunami, wilayah berjuluk Kota 1001 Gua juga sering dilanda banjir dan longsor. (RAPP002)