Data DPT Semrawut, Polisi Aktif Dapat Formulir C6, 3 KK Tak Dapat Undangan

oleh -2 Dilihat
KPPS menyiapkan persiapan Pilkada di Desa Kasihan, Tegalombo, Pacitan.
KPPS menyiapkan persiapan Pilkada di Desa Kasihan, Tegalombo, Pacitan.

Pacitanku.com, PACITAN – Meski perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Pacitan berlangsung aman dan kondusif, namun beberapa kendala teknis sempat terjadi, yakni kesemrawutan data pemilih tetap (DPT) di beberapa tempat di Pacitan.

Di Kelurahan Ploso, RT 01/07, Ngampel, Kecamatan/Kabupaten Pacitan misalnya, seorang anggota polisi aktif atas nama Aiptu Jumadi,  warga RT 1 Lingkungan Ngampel justru mendapatkan undangan mencoblos, padahal seharusnya seorang polisi aktif tidak memiliki hak pilih.

“Kaitannya dengan memasukkan data awal sebelum DPS menjadi DPT memang kita tidak tahu apa-apa. Tahu-tahu waktu kami pulang kerja sudah ada surat panggilan,” katanya, sebagaimana dilansir Berita Empat.


Jumadi saat ini masih aktif bertugas di Kepolisian Sektor (Polsek) Kebonagung tersebut mengatakan bahwa peristiwa tersebut cukup aneh. Dia pun masih menyimpan kertas formulir C6 tersebut, namun dirinya memastikan tak menggunakannya. “Saya tetap menerima surat tersebut tapi demi kenetralan, saya jelas tidak akan memilih,” katanya.

Masih di Kelurahan Poso, RT 01/07 Ngampel di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 07, beberapa pemilih perempuan tidak mendapatkan undangan untuk melakukan pencoblosan atau form model C6. Sementara di Dusun Kendal, Desa Sendang, Kecamatan Donorojo, ada tiga kepala keluarga (KK) yang tidak mendapatkan undangan memilih dalam Pilkada Pacitan 2015.

“Ada lagi 1 KK yang mendapat surat panggilan hanya salah satu anggota keluarga, justru kepala keluarganya tidak mendapat surat panggilan, padahal mereka merupakan DPT dan masih hidup,” kata Eko Rias Prahmono, salah satu warga Dusun Kendal, Kalak.

Surat undangan untuk memilih atau Model C6 yang ditujukan kepada seorang polisi. (Foto: Berita Empat)
Surat undangan untuk memilih atau Model C6 yang ditujukan kepada seorang polisi. (Foto: Berita Empat)

Menanggapi adanya laporan ini, tim dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Donorojo, Wildan Nur Swi Harmoko segera melakukan tindak lanjut di TPS terkait. “Sudah kami terjunkan ke PPS setempat, untuk selanjutnya menggunakan KTP diatas jam 12, suasana tetap kondusif,”tandas Wildan kepada Pacitanku.com. 

Untuk sementara, berdasarkan real count, pasangan Calon Bupati Drs. H. Indartato, MM-Drs. H. Yudi Sumbogo (Indigo) menang telak versi real count sementara, dengan komposisi perolehan suara 77,90 persen berbanding 22,109 persen untuk pasangan kompetitornya, Drs. H. Bambang Susanto,  S.Pd, SE, MM – Hj. Sri Retno Dhewanti, A. Md (Basudhewa).

Proses pehitungan cepat itu sendiri digelar secara khusus di kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Pacitan. Hingga Rabu (9/12/2015) pukul 17.10 WIB, jumlah suara yang masuk sementara mencapai 216.498 suara, dengan komposisi perolehan masing-masing pasangan calon, Indigo sebanyak 168.646 dan Basudhewa sebanyak 47.852 suara. (RAPP002/Red/AH/Beritaempat)