Usulan Kenaikan Gaji Presiden, Ibas: Fokus Penyelesaian Tekanan Ekonomi Saja

oleh -0 Dilihat
Edhie Baskoro Yudhoyono saat kongres Partai Demokrat. (Foto: Ibas)
Edhie Baskoro Yudhoyono saat kongres Partai Demokrat. (Foto: Ibas)

Pacitanku.com, JAKARTA – Berkaitan dengan polemik kenaikan tunjangan DPR dan kenaikan gaji presiden, Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang akrab disapa Ibas. menyatakan keprihatinannya dan empatinya atas kondisi ekonomi saat ini. 

Menurut Ibas, pemerintah sebaiknya fokus untuk menyelesaikan tekanan ekonomi saat ini dengan memberikan beberapa stimulus dan regulasi yang pro bisnis, pro rakyat supaya pertumbuhan bisa tetap tercapai, ekonomi berkembang dan daya beli terjaga.

Selanjutnya Ibas juga memberikan saran kepada Pemerintah agar melakukan prioritas apabila tetap melakukan kenaikan gaji. “Jika tetap merencanakan kenaikan gaji/tunjangan saat ini lebih baik fokusnya untuk menaikan gaji atau peningkatan kesejahteraan para PNS, TNI, Polri, guru, perawat, buruh, dosen, nelayan, petani dll demi terjaganya daya beli dan peningkatan kesejahteraan mereka. Baru setelah itu bisa meningkatkan gaji Presiden, Menteri dan DPR,” jelas Ibas.

Saran Ibas ini sebenarnya sejalan dengan pandangan FPD DPR RI pada saat Rapat Paripurna dengan Pemerintah tentang APBN 2016 Agustus lalu.

Anggota DPR RI dari PDIP, Tagore Abubakar menilai sudah seharusnya gaji presiden dinaikkan berdasarkan tingkat tanggung jawab dan kewenangannya, selain untuk menghindari pelecehan yang dilakukan bawahan presiden. Menurut Tagore, saat ini gaji presiden Rp62 juta meskipun sudah ada tunjangan lainnya dan ini tidak sebanding dengan gaji yang didapatkan Dirut BUMN yang rata-rata Rp200-Rp500 juta per bulan. (RAPP002)