Nelayan Keluhkan Pendangkalan Pantai Tawang Ngadirojo

oleh -1 Dilihat
Kawasan Pantai Tawang dengan perahu nelayan berjejer. (Foto: Dok Pacitanku)

Pacitanku.com, NGADIROJO – Para Nelayan di pelabuhan ikan Tawang, Ngadirojo mengeluhkan pendangkalan pantai tersebut yang sudah terjadi bertahun-tahun, tetapi belum juga ada pengerukan oleh pemerintah. Juni, nelayan warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo, Senin (7/9) kemarin mengungkapkan, aspirasi normalisasi pelabuhan telah berulang kali disampaikan kepada pemerintah daerah maupun dinas kelautan dan perikanan.

Juni pun berharap pemerintah tanggap dengan melakukan upaya normalisasi. Namun hingga saat ini, lanjut dia, tak satupun permohonan itu ada tanda-tanda dikabulkan. Akibatnya, nelayan harus lego jangkar kapal hingga radius hampir satu kilometer dari bibir pantai. Saat air pasang, kapal-kapal nelayan setempat yang rata-rata jenis gapangan dengan kapasitas muat antara 3-5 ABK/nelayan bisa menepi hingga bibir pelabuhan.

Akan tetapi, saat air laut kembali surut, puluhan bahkan ratusan kapal yang terlanjur lego jangkar hingga garis pantai pelabuhan yang juga sentra tempat pelelangan ikan tersebut, kandas di atas dasar pantai yang mengering (air menyusut). “Kalau terlambat tidak menghitung waktu dan menggeser kapal lebih ke tengah, nelayan bisa tidak melaut karena untuk menyeret kapal yang kandas sangat sulit,” ujar Prawiro, nelayan lainnya.

Pelabuhan Tawang saat ini ada sekitar 500 kapal jenis gapangan yang beroperasi. Beberapa kapal lain berukuran besar terlihat ikut terdampar. Mereka rata-rata memiliki aspirasi yang sama, yakni harapan agar Pemkab  ataupun dari dinas kelautan pusat mengirimkan alat berat untuk melakukan normalisasi atau pengerukan agar kapal-kapal mereka bisa berlabuh hingga mendekati garis pantai pelabuhan tersebut. (Ant/Destyan/RAPP002)