Wow, Si Kembar Asal Ngadirojo Pacitan ini Wisuda Bareng dari UNS dengan IPK Persis

oleh -2 Dilihat
Tika dan Tifa saat berposes di sela wisuda UNS. (Foto: Solopos)
Tika dan Tifa saat berposes di sela wisuda UNS. (Foto: Solopos)

Pacitanku.com, SURAKARTA – Prosesi wisuda Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada Sabtu (5/9/2015) hari ini menyimpan cerita unik dan langka. Sebab ada si kembar, masing-masing adalah Tika Paramitha dan Tifa Paramitha, yang lulus dan wisuda bersama dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sama persis, yakni 3,85. Alias sama -sama cum laude.

Saudari kembar asal asal Desa Hadiwarno, Ngadirojo, Pacitan, ini sama-sama mengambil jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik UNS dan sama-sama dinobatkan sebagai wisudawati terbaik berpredikat cum laude. Keduanya adalah kembar yang sama-sama lahir di Kota Madiun (19/8/1993). Tika dan Tifa adalah putera pasangan Samuji, 62, dan Sunaryati, 53.

Tika dan Tifa saat berposes di sela wisuda UNS. (Foto: Solopos)
Tika dan Tifa saat berposes di sela wisuda UNS. (Foto: Solopos)

Kedua perempuan yang berparas nyaris serupa itu lahir bersamaan melalui operasi Caesar pagi hari sekitar pukul 10.00 WIB. “Tika menjadi kakaknya, dan Tifa menjadi adiknya. Tapi, keduanya memiliki minat dan kemampuan yang nyaris sama,” ujar Samuji, ayah si kembar, sebagaimana dilansir dari Solopos.

Mendapati ada mahasiswinya lulus, kembar dan dengan IPK sama persis, sang dekan fakultas Teknik UNS, Solihin Ashad pun sempat kaget. “Ternyata IPK mereka juga sama, sampai komanya juga kembar,” ujar Solihin Ashad.

Punya Hobi yang Sama

Ternyata, hampir semua hal dalam kehidupan mereka nyaris kembar semirip wajah mereka. Tak hanya hobi main badminton yang sama, si kembar juga memiliki minat pelajaran, kuliah, serta cita-cita yang sama.

Bahkan, sampai hal-hal terkecil, seperti makanan, baju, sampai jam berangkat kuliah pun juga sama. “Karena kami memang sama-sama satu kelas, satu jurusan, dan satu kamar kos. Kalau berangkat kuliah, ya naik motor bersama-sama. Kalau pulang, ya bersama-sama,” tandas Tika, sang kakak.

Hal unik inilah yang menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang tua si kembar. Ikatan batin keduanya sangat kuat karena rasa kebersamaan. Tak jarang ketika mereka berselisih pendapat, dengan mudah bisa disatukan karena sama-sama merasa satu bagian yang tak terpisahkan.

Bahkan, sampai sekarang mereka di kampung halamannya tetap dipanggil si kembar, meski sudah punya nama masing-masing. “Sebab, kalau dipanggil salah satunya, ada semacam perasaan enggak enak. Kok hanya satu yang dipanggil,” kata Sunaryati, ibu Tika dan Tifa.

Selain meraih IPK yang sama – sama cum laude, mereka juga berulang kali memboyong hadiah uang tunai jutaan karena ikut berkompetisi di ajang program kegiatan mahasiwa (PKM) yang digelar Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dirjen Dikti).

Selamat Tika dan Tifa. (Aries Susanto/Solopos/JIBI/RAPP002)

[irp posts=”9088″ name=”UNS Kirim 177 Mahasiswa untuk KKN di Pacitan”]