Hasil Tangkapan Ikan Nelayan Pacitan Turun Drastis Akibat Faktor Cuaca

oleh -0 Dilihat
Kapal nelayan dan jala penangkap ikan mangkrak di Pantai Tamperan. (Foto : Dok.Pacitanku)
Kapal nelayan dan jala penangkap ikan di Pantai Tamperan. (Foto : Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Cuaca ekstrim akibat kemarau panjang ternyata berdampak terhadap menurunnya hasil tangkapan nelayan ikan di Pacitan. Hal itu dikarenakan arus air laut yang belakangan mengalir sangat kencang yang mengakibatkan hasil tangkapan ikan nelayan menurun drastis.

Akibat cuaca ekstrim tersebut, banyak dari sejumlah nelayan di Pacitan lebih memilih tidak melaut lantaran cuaca tak menguntungkan. “Saat ini nelayan harus ekstra waspada saat melaut. Selain tiupan angin yang begitu kencangnya, juga arus air laut yang mendorong laju kapal lebih cepat, hingga 60 mil/jam. Kondisi tersebut tentu sangat membahayakan stabilitas kapal saat berada di tengah samudera,” ujar Supri, satu dari ratusan nelayan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP), Tamperan, Pacitan, baru – baru ini.

Supri menyebut, meski gelombangnya normal, tapi arusnya kenceng sekali. Kondisi tersebut sangat membahayakan stabilitas laju kapal. “Kalau gak waspada, kapal bisa terguling dan tenggelam,” tandasnya.

Lebih lanjut, Supri menyampaikan bahwa banyak dari nelayan yang sekarang ini memilih kembali kedaratan. Sebab kapal tidak berani berlayar hingga ke tengah samudera. Tentu, hal tersebut sangat berdampak terhadap hasil tangkapan. Saat cuaca normal, rata-rata bisa menghasilkan 6 hingga 7 ton ikan. Akan tetapi saat ini hanya separonya, menyusut hingga 3,5 ton saja.

Sejumlah nelayan juga mengaku trauma atas tenggelamnya kapal slerek diwilayah perairan Pacitan, tepatnya di 13 derajat Lintang Selatan (Ls) dan 13 derajat Bujur Timur (BT), sekira empat hari yang lalu. Kapal bernama Jaya Utama, asal Muara Baru, Jakarta tersebut membawa 70 penumpang termasuk awak buah kapal (ABK). (RAPP002/yun)