Ini Kendala Distanak Pacitan Tingkatkan Produksi Padi

oleh -1 Dilihat
Bupati Pacitan Menanam Padi dengan Metode SRI, Rabu (14/5/2014) di Gayuhan Arjosari. (Foto : Doc. Info Pacitan)
Bupati Pacitan Menanam Padi dengan Metode SRI, Rabu (14/5/2014) di Gayuhan Arjosari. (Foto : Doc. Info Pacitan)
Bupati Pacitan Menanam Padi dengan Metode SRI, Rabu (14/5/2014) di Gayuhan Arjosari. (Foto : Doc. Info Pacitan)
Bupati Pacitan Menanam Padi dengan Metode SRI, Rabu (14/5/2014) di Gayuhan Arjosari. (Foto : Doc. Info Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan meningkatkan produksi padi di Pacitan rupanya sedikit menemui kendala di lapangan. Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) selaku penanggungjawan bidang pertanian di Pacitan memiliki beberapa kendala mewujudkan rencana tersebut.

Menurut Bagianto, Kepala Bidang Sarras dan Penyuluhan Distanak Pacitan, kendala tersebut misalnya penyediaan jaringan irigasi. Selain itu, kendala lain yang muncul adalah upaya peningkatan produksi padi tersebut dalam kondisi kritis. Sebab pada awal pencanangan, sudah mengalami standing crop, dimana umur padi sudah mencapai 68 persen.

“‎Titik krisis tahap kedua pada musim kemarau pertama, yaitu pada Bulan April-September nanti, dimana harapan produksi padi hanya bergantung pada luas lahan sebesar 11.588 hektar. Selain itu juga adanya keterlambatan olah tanah,” paparnya baru – baru ini.

Selain kendala teknis di lapangan, kendala lain muncul dari alokasi pupuk bersubsidi yang hanya terealisasi sebesar 61 persen dari total kebutuhan. Selain itu, juga masalah distribusi yang dinilai belum tepat sesuai kebutuhan petani, kurangnya penggunaan pupuk organik, serta pengaruh cuaca dan bencana alam. “Di kawasan kota setidaknya tercatat sekitar 100 hektar area persawahan yang sempat tergenang. Akan tetapi sebagian diantaranya masih bisa dipanen,” tandas Bagianto.

Namun demikian, beberapa kendal tersebut memang sudah disiapkan beberapa opsi untuk menyelesaikannya. Untuk masalah irigasi, misalnya, Distanak sudah melakukan pembenahan jaringan irigasi teknis yang mengairi 2.000 hektar lahan persawahan. Jaringan pengairan itu tersebar di 56 desa yang mencakup 59 kelompok tani. Selain pembenahan jaringan irigasi, juga optimalisasi lahan seluas 1.000 hektar yang tersebar di 50 desa.

Distanak juga telah melakukan upaya khusus (upsus) dengan melaksanakan gerakan peningkatan, pengelolaan tanaman terpadu (GPPTT)‎. “Berbagai langkah dan upaya sudah kita lakukan. Kita berharap, apa yang ditargetkan pemerintah bisa terealisasi,” katanya.

Sementara, terkait masalah keterlambatan olah tanah, Bagianto menyampaikan solusi  dengan pendistribusian sebanyak 107 hand tracktor kepada kelompok tani, sehingga mereka bisa tanam cepat sambil mengejar sisa musim penghujan tahun ini.

sebagaimana diketahui, Pemerintah menginginkan adanya peningkatan produksi padi sebesar 10 persen/tahun, hal itu dilakukan agar bisa mencapai swasembada pangan pada Tahun 2018 Sementara, produksi padi dari semua area persawahan di Pacitan pada Tahun 2014 tercatat sebesar 180.664 ton. Dari jumlah tersebut ditargetkan ada peningkatan produksi menjadi 204.000 ton.  (RAPP002)

Editor : Robby S Agustav