Peringati Maulid, Santri Tremas Diminta Mencintai Nabi Muhammad

oleh -4 Dilihat
pondok tremas (Foto : pondoktremas)
pondok tremas (Foto : pondoktremas)
pondok tremas (Foto : pondoktremas)
pondok tremas (Foto : pondoktremas)

Pacitanku.com, ARJOSARI—Sebaik-baik teladan dalam beragama Islam adalah nabi Muhammad SAW. Nabi akhir zaman ini turun untuk menyempurnakan agama sebelumnya, oleh karena itu, umat Islam diminta untuk selalu mencintai Nabi yang mulia itu.

Hal itu disampaikan oleh KH. Agus Suhaidi. Lc, Kyai dari kota salatiga, saat memberikan ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul dihadapa ratusan santri, Senin (10/2/2014) malam WIB, bertempat di Ndalem Alm. KH. Mahrus Hasyim komplek Perguruan Islam Pondok Tremas, Arjosari,  Pacitan.

Dalam ceramahnya, ia mengajak kepada para jamaah untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan lebih mencintai Nabi Muhammad SAW dengan cara membaca sholawat kepada Nabi.

Seperi diceritakan dalam sebuah riwayat, Abu lahab, paman Nabi Muhammad SAW yang kafir itu setiap hari senin diringankan siksanya didalam neraka karena dahulu ketika Nabi Muhammad SAW ia pernah merasa senang dan bahagia atas kelahiran keponakannya itu.

“Bila abu lahab saja yang sudah pasti masuk neraka dapat diringankan siksanya, maka kita yang mencintai nabi dan selalu merindukan Nabi Muhammad SAW dengan selalu membaca sholawat sudah barang pasti akan mendapatkan Syafaat dari beliau Nabi Muhammad SAW,” katanya seperti dilansir dari laman resmi Pondok Tremas.

Dikatakan kyai muda tersebut, memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul merupakan sebuah bentuk peghormatan kepada Nabi Muhammad SAW dan Syeikh Abdul Qodir Jaelani yang memiliki keagungan ahlak dan karomah sehingga ummat Islam selalu menghormati dan menyanjungnya.

Agenda peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini sendiri diikuti oleh kaum muslimin dan para santri utamanya jamaah Thariqoh Qodiriyah wan Naqsabandiyah. Ratusan santri tersebut  mengikuti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan haul Syeikh Abdul Qodir Jaelani ke 874.

Acara yang dimulai sekitar pukul 19.30 WIB itu juga dirangkaikan dengan doa kalimah toyibah tahlil yang dipimpin oleh KH. Ashif Hasyim dan mendengarkan manaqib syeikh Abdul Qodir Jaelani yang dibacakan KH.Dzakwan dari Tengaran, Kabupaten Semarang.

Redaktur : Robby Agustav