Pacitanku.com, YOGYAKARTA – Kabar membanggakan datang dari dunia jurnalistik lokal Madiun Raya. Jurnalis media Madiun Raya asal Pacitan, Yahya Ali Rahmawan berhasil meraih Juara 1 dalam Kompetisi Jurnalistik Platinum IM3 Region East Java tahun 2025.
Kompetisi Jurnalistik Platinum IM3 merupakan ajang tahunan bergengsi yang diselenggarakan oleh provider nasional Indosat dalam rangka peluncuran produk IM3 Platinum.
Kompetisi ini membagi wilayah menjadi tiga kategori: Region Jawa Tengah-DIY, Region Jawa Timur, dan Region Bali-Nusa Tenggara.
Tahun ini, ajang tersebut menjadi wadah bagi para jurnalis untuk menunjukkan kontribusinya dalam mengangkat isu-isu daerah dengan pendekatan kreatif dan berdampak.
Yahya –sapaan akrabnya– yang juga anggota Forum Pewarta Pacitan (FPPA), berhasil memukau juri dengan karya jurnalistiknya berjudul “Tidak Terjangkau Wifi, IM3 Platinum Menjadi Solusi“.
Dalam tulisannya, Yahya mengangkat kisah SDN 4 Tegalombo, yang terletak di pinggiran Desa Tegalombo, Kecamatan Tegalombo Pacitan yang selama ini kesulitan mengakses jaringan internet.
Melalui produk yang ditawarkan yakni sebuah kartu prabayar dengan kuota besar, sekolah tersebut akhirnya mampu mengatasi permasalahan konektivitasnya.
Yahya menjelaskan bahwa motivasi terbesarnya mengikuti kompetisi ini adalah untuk membuktikan bahwa jurnalis dari daerah kecil pun tak kalah dengan mereka yang berasal dari kota besar, asalkan memiliki komitmen dan dedikasi yang baik.
“Ini adalah bentuk dedikasi saya sebagai jurnalis lokal untuk menunjukkan bahwa jurnalis dari daerah pun bisa bersaing secara nasional, ujar Yahya, saat dikonfirmasi Pacitanku.com, Senin (16/6/2025) di Pacitan.
Menurutnya, tantangan terbesar justru berasal dari dalam diri sendiri, yaitu rasa tidak percaya diri dan ketakutan untuk mencoba.
“Dengan mencoba dan terus melangkah, maka kita tidak akan pernah kalah,”tambahnya.
Dalam kompetisi yang diikuti oleh 255 peserta dari seluruh Indonesia, Yahya berhasil masuk dalam 10 besar terbaik dari Region Jawa Timur, bersaing dengan media-media besar.
Kemenangan ini membuatnya berhak membawa pulang hadiah utama berupa smartphone canggih merek Samsung tipe S25.
Lebih dari sekadar hadiah, Yahya menyebut pengalaman yang paling berkesan adalah saat peserta diajak mengunjungi Solo Techno Park untuk melihat perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Kemudian juga makan malam di Raminten, menginap di hotel berbintang 4 di Yogyakarta, serta menikmati matahari terbit dari Gunung Merapi.
Yahya juga membagikan tips untuk para jurnalis muda yang ingin mengikuti jejaknya.
“Menulislah dengan hati, bukan emosi. Baca banyak karya jurnalistik berkualitas dan buatlah tulisan yang mampu membekas di ingatan pembaca,”jelas penasihat Pacitanku ini.
Di era digital yang penuh arus informasi, dia menekankan pentingnya integritas, orisinalitas, dan kualitas. Dia juga mengajak para jurnalis muda untuk terus menulis, berani mengikuti lomba, dan tidak takut kalah.
“Menang adalah bonus. Tidak menang pun kita mendapatkan pengalaman,”katanya.
Secara khusus, Yahya menyampaikan rasa syukurnya karena mendapat dukungan dari berbagai pihak, terutama rekan-rekan media Pacitanku.com.
“Saya lahir dan belajar dari Pacitanku.com, terus belajar dan terus mencari sahabat karena kita bisa mengambil pelajaran dari mereka,”ujar Yahya.
Selain itu, dia juga menyampaikan harapannya untuk perkembangan jurnalistik di Pacitan.
“Pacitan adalah ‘serpihan surga.’ Ceritakan keindahan dan kisah-kisah inspiratif dari daerah ini ke dunia. Jadilah jurnalis berkarakter, bukan yang menakut-nakuti atau memeras. Jurnalis adalah seniman. Semakin kuat karyamu, semakin besar penghargaan yang kamu terima,”pungkasnya.