Southbay Festival Hadirkan “Musik Dari Pacitan” dengan Cipta Lagu dan Parade Band Pelajar

oleh -105 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Dentuman bass, melodi gitar yang merdu, dan vokal penuh semangat membahana dari Auditorium Museum dan Galeri SBY Ani pada Sabtu sore (17/5/2025) yang cerah.

Panggung “Musik Dari Pacitan”, sebuah segmen vital dalam rangkaian Southbay Festival, bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan sebuah perayaan meriah bagi bakat-bakat musik muda Kota 1001 Goa.

Di sinilah kreativitas dalam cipta lagu dan energi parade band pelajar dilebur menjadi satu, menyajikan tontonan yang memukau dan penuh inspirasi.

Acara prestisius ini menjadi lebih dari sekadar festival musik biasa. Ia adalah manifestasi nyata dari geliat baru pariwisata dan budaya Pacitan, yang digaungkan melalui slogan “70 Miles of Paradise”.

Slogan yang diinisiasi langsung oleh Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, seolah menemukan resonansinya dalam setiap nada yang dimainkan oleh para musisi muda di panggung tersebut.

Kolaborasi apik antara komunitas musik lokal sastrocreative, dukungan penuh dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sinergi dengan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Pacitan, serta perhatian hangat dari SBY dan keluarga, menjadi fondasi kokoh terselenggaranya acara ini.

Dua belas band terbaik, yang telah melalui proses seleksi ketat dan sesi mentoring intensif, siap unjuk gigi, membuktikan bahwa Pacitan tak hanya kaya akan keindahan alam, tetapi juga talenta seni yang melimpah.

Atmosfer kian menghangat ketika Bupati Pacitan, Indrata Nurbayuaji, membuka acara tepat pukul 14.00 WIB.

Dengan senyum bangga, ia menyampaikan apresiasinya.

“Saya sungguh mengapresiasi inisiatif yang memberikan ruang bagi anak-anak muda kita untuk berkreasi di bidang musik. Ini adalah salah satu cara efektif memajukan budaya sekaligus pariwisata Pacitan,” ujarnya.

Tak hanya kata, Bupati Aji bahkan menyumbangkan suara emasnya lewat lagu “Membasuh,” sebuah kejutan manis yang sukses memecah suasana dan menuai aplaus panjang dari ratusan penonton yang memadati auditorium.

Senada dengan Bupati, Nabila Amalina, Direktur Administrasi dan Bisnis Museum dan Galeri SBY Ani, menegaskan peran institusinya.

“Museum dan galeri kami bercita-cita menjadi katalisator yang mendukung pendidikan dan pariwisata melalui kegiatan seni seperti ini. Kami berharap acara ini dapat menjadi inspirasi dan media subur bagi pengembangan bakat seni di Pacitan,” tutur Nabila.

Sesi pertama, yang berlangsung hingga pukul 16.00 WIB, menjadi panggung unjuk kebolehan bagi enam band dalam kategori Cipta Lagu.

Mereka tak hanya berlomba, tetapi juga berupaya menanamkan pesan dan nuansa lokal Pacitan dalam setiap lirik dan aransemen.

Taruhannya pun tak main-main: selain hadiah uang tunai, sang juara berhak atas kesempatan eksklusif merekam video klip dan mengabadikan enam lagu dalam sebuah mini album – sebuah tiket emas untuk melangkah ke panggung musik yang lebih luas.

Malam harinya, giliran enam band pelajar yang membakar panggung. Sejak pukul 19.00 WIB, auditorium bergemuruh.

Para suporter, dengan atribut lengkap, tak henti-hentinya meneriakkan yel-yel dukungan. Dua lagu cover yang dibawakan setiap band seolah menjadi ajang pembuktian skill dan kekompakan.

“Energi dan semangat anak-anak muda Pacitan ini sungguh luar biasa! Mereka tidak hanya bermain musik, tapi menunjukkan dedikasi dan kreativitas yang patut kita semua apresiasi,” ujar Nur Fariza Hidayat, Penanggung Jawab Southbay Festival.

Puncak dari semua penantian tiba saat pengumuman pemenang. Di kategori Cipta Lagu, Patskala tampil sebagai juara pertama berkat karya orisinal mereka yang memukau. Disusul oleh Serup di posisi kedua dan Trivibe di tempat ketiga.

Penghargaan favorit penonton jatuh ke tangan Dibalik Jendela, yang berhasil mencuri hati audiens.

Sementara itu, di kategori Band Pelajar, Afterlost berhasil merebut gelar juara pertama dengan penampilan yang energik dan solid. Esyhu dan Soumokil menyusul sebagai juara kedua dan ketiga, sementara SMS Sempero sukses menjadi band favorit dengan dukungan masif dari para penggemarnya.

Namun, “Musik Dari Pacitan” bukanlah akhir, melainkan sebuah awal.

“Acara ini hanyalah pembuka dari rangkaian panjang Southbay Festival yang akan mencapai puncaknya pada bulan Agustus, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Museum SBY Ani. Kami berkomitmen untuk terus mewadahi bakat-bakat musik pelajar di Pacitan agar mereka mendapatkan ruang dan kesempatan untuk terus berkembang”jelasnya.

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.