DPRD Pacitan Dorong Tiga Pilar Utama Sukseskan Pendidikan: Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat

oleh -121 Dilihat
Ketua Komisi II DPRD Pacitan, Rudi Handoko, menyerukan sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sebagai kunci utama kemajuan pendidikan. DPRD akan terus berkoordinasi mencari solusi demi kualitas SDM Pacitan. (Foto: Febriani Cahyaningtias/Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pacitan menekankan pentingnya sinergi dan komitmen kuat antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Ketua Komisi II DPRD Pacitan, Rudi Handoko, menegaskan bahwa ketiga elemen ini adalah kunci utama keberhasilan program pendidikan di Pacitan.

Menurut Rudi Handoko, tanggung jawab pendidikan tidak bisa sepenuhnya dibebankan pada lembaga sekolah atau pemerintah daerah saja.

“Harus ada komitmen sama-sama. Sekolah, baik sekolah rakyat maupun sekolah umum, tidak bisa berjalan optimal tanpa kepedulian dari masyarakat dan keluarga,”kata Rudi, Jumat (9/5/2025) di Pacitan.

Dalam pandangannya, masyarakat memiliki peran krusial, salah satunya dengan aktif mengingatkan anak-anak yang terlihat di luar lingkungan sekolah saat jam pelajaran masih berlangsung.

Baca juga: DPRD Pacitan Soroti Implementasi Cek Kesehatan Gratis, Edukasi dan Kesiapan SDM Jadi Catatan Utama

Sementara itu, peran keluarga dianggap paling vital dalam memantau aktivitas anak di rumah, mulai dari jam pulang, waktu istirahat, hingga memastikan mereka berangkat ke sekolah.

“Keluarga ini paling tidak harus tahu, oh anak-anak pulang jam segini, terus bangun jam segini, oh berangkat sekolah atau tidak itu harus tahu,”jelas legislator Partai Demokrat ini.

“Kalau orang tua lepas kontrol, ini akan menjadi masalah. Pendidikan ini tanggung jawab kita semua, tidak bisa hanya diserahkan ke sekolah atau pemerintah daerah. Tiga elemen ini harus bergerak bersama,” imbuhnya.

Menanggapi tantangan tersebut, Rudi Handoko menyatakan Komisi II DPRD Pacitan akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait untuk merumuskan langkah-langkah antisipasi dan solusi di lapangan.

Dia menggarisbawahi bahwa meskipun terlihat sepele, kurangnya sinergi dan pengawasan dapat menimbulkan masalah yang lebih besar bagi seluruh pihak.

Selain kecerdasan intelektual, Rudi Handoko juga menyoroti urgensi etika dan adab dalam pendidikan. Menurutnya, etika sebagian besar terbentuk dari lingkungan keluarga, dan akan sulit ditanamkan tanpa fondasi yang kuat dari rumah. Aspek etika dan adab ini juga akan menjadi fokus evaluasi Komisi II bersama dinas terkait.

Rudi tidak menampik bahwa tantangan terbesar dalam mengimplementasikan program pendidikan adalah membangun komitmen bersama antara masyarakat, keluarga, dan sekolah.

“Tantangannya itu yang jelas, komitmen bersama yang kadang-kadang susah. Contoh, bagaimana masyarakat, bagaimana keluarga, bagaimana sekolah itu yang susah. Pengawasan anak-anak juga tidak bisa sepenuhnya diserahkan ke sekolah,” tuturnya.

Dalam upaya mencari solusi komprehensif, Komisi II DPRD Pacitan secara aktif melakukan monitoring dan evaluasi ke sekolah-sekolah. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran detail mengenai Sumber Daya Manusia (SDM), kualitas pendidikan, dan inovasi yang telah dilakukan.

Hasil evaluasi lapangan tersebut kemudian akan dibahas bersama dinas terkait untuk menemukan jalan keluar dari berbagai permasalahan yang ada.

“Semua ini membutuhkan proses dan komitmen bersama. Kami akan terus melakukan monitoring, evaluasi, dan koordinasi demi kemajuan pendidikan di Pacitan,”pungkasnya.

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.