Jaring Eret: Tradisi Gotong Royong Warga Pantai Dangkal yang Tetap Lestari

oleh -204 Dilihat
Warga di sekitar Pantai Dangkal Desa Worawari, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan memiliki tradisi unik bernama Jaring Eret. (Foto: Sudarsono/Pacitanku)

Pacitanku.com, KEBONAGUNG – Warga di sekitar Pantai Dangkal Desa Worawari, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan memiliki tradisi unik bernama Jaring Eret.

Tradisi ‘Eret’ yang digelar akhir November 2024 lalu berasal adalah bahasa Jawa yang artinya tarik atau ditarik.

Tradisi ini melibatkan beberapa warga secara bergantian. Pertama ada warga yang bertugas untuk memasang jaring di laut dengan bantuan perahu  kemudian saat sudah waktunya ada warga yang bertugas menarik jaring tersebut ke daratan.

Menurut Jupri, salah satu warga yang terlibat, tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun dari nenek moyang. “Kegiatan ini dilakukan setiap hari, tetapi juga tergantung kondisi cuaca dan gelombang air laut,”ujar Jupri.

Kegiatan ini dijalankan oleh dua kelompok warga yang bergantian sesuai tanggal ganjil dan genap. Hasil tangkapan dari Jaring Eret dibagi secara adil antara pemilik perahu dan warga yang ikut serta dalam proses penarikan jaring.

Ternyata kegiatan ini tidak hanya melibatkan warga lokal, melainkan juga menarik perhatian warga dari luar Desa Worawari untuk turut serta.

Ikan hasil tangkapan biasanya dimanfaatkan warga tersebut untuk kebutuhan sehari-hari, baik dikonsumsi sendiri maupun dijual.

Saat Pacitanku.com melihat prosesi kegiatan ini, warga terlihat antusias dalam mengikuti baik orang tua maupun anak-anak berbondong-bondong datang untuk melihat proses penarikan jaring hingga pembagian hasil.

Tradisi Jaring Eret bukan sekadar aktivitas menangkap ikan, tetapi juga mencerminkan semangat gotong royong kebersamaan masyarakat.

Tradisi ini menjadi bukti nyata bagaimana budaya lokal tetap lestari di tengah perkembangan zaman.

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.