Pacitanku.com, PACITAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan meminta masyarakat untuk tetap tenang tapi waspada terkait adanya peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Diketahui, BMKG memperingatkan bahwa potensi gempa berkekuatan besar bisa terjadi sewaktu-waktu, terutama di dua segmen megathrust utama, yaitu Seismic Gap Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Siberut (M8,9). Keduanya merupakan area yang sudah ratusan tahun tidak mengalami gempa besar.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, Radite Suryo Anggono, menjelaskan bahwa meski pembahasan tentang potensi gempa megathrust ini semakin intensif, bukan berarti kejadian tersebut akan berlangsung dalam waktu dekat.
“Gempa belum dapat diprediksi secara akurat,”kata Radite, Sabtu (24/8/2024) di Pacitan.
Lebih lanjut, Radite menambahkan bahwa BMKG tidak pernah menerbitkan informasi prediksi terkait gempa bumi.
Menurutnya, Pacitan sebagai salah satu wilayah rawan bencana memiliki sejarah panjang terkait kejadian gempa bumi.
Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan melanjutkan aktivitas seperti biasa. Informasi terkait potensi gempa megathrust yang beredar saat ini sebaiknya tidak ditafsirkan sebagai peringatan dini.
Sebagai langkah mitigasi risiko bencana, BPBD Jatim telah memasang sirine dan sistem peringatan dini (Early Warning System) di beberapa titik pesisir selatan.
Selain itu, mereka juga membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko bencana. Beberapa desa yang terlibat antara lain Hadiwarno, Sidomulyo, Ngadirojo, dan Sumberejo.
“Waspada dan langkah-langkah antisipatif untuk meminimalisir dampak bencana dimulai dari lingkungan terdekat kita,”imbuhnya.
Dengan pengetahuan dan kesiapan yang baik, Radite mengharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi kemungkinan bencana yang mungkin terjadi di masa depan.