Pacitanku.com, TULAKAN – Pembangunan Musala Apung atau yang dikenal dengan sebutan “Langgar Kemampul” yang berlokasi di destinasi wisata Tlogo Sono, Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, kini telah mencapai tahap pemasangan tiang-tiang atap musala.
Setelah rampung, musala ini diprediksi menjadi salah satu wisata religi di Pacitan setelah sebelumnya ada masjid Apung di Pantai Pancer Dorr, Pacitan.
Pembangunan ini direncanakan rampung pada akhir Agustus 2024 mendatang dan akan diresmikan bersamaan dengan acara Khaul Mbah Jokerto atau Syekh Tambak Umur yang akan digelar pada awal September 2024.
Kepala Desa Kalikuning, Agung Pambudi, mengungkapkan optimismenya terhadap proyek ini. Menurutnya, keberadaan Musala Apung di Tlogo Sono akan memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi dan jumlah pengunjung ke kawasan wisata tersebut.
“Dengan adanya Musala Apung, objek wisata Tlogo Sono akan lebih ramai. Tidak hanya menjadi destinasi wisata alam dengan keindahan alamnya, tetapi juga sebagai tujuan wisata religi,”kata Agung, baru-baru ini.
Tlogo Sono sendiri merupakan salah satu destinasi wisata alam yang masih asri bak surga tersembunyi di Pacitan. Keindahan alamnya yang memesona, ditambah dengan kehadiran Mushala Apung.
Diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan, baik dari dalam maupun luar daerah. Mushala ini akan menjadi tempat ibadah yang unik, mengingat lokasinya yang berada di atas air dan terintegrasi dengan keindahan danau di sekitarnya.
Lebih lanjut, Agung Pambudi menambahkan bahwa peningkatan jumlah pengunjung yang diharapkan dari keberadaan Mushala Apung ini tidak hanya akan meningkatkan popularitas Tlogo Sono sebagai destinasi wisata, tetapi juga akan berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.
“Jika Tlogo Sono semakin ramai dikunjungi, tentu ini akan memberikan dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat, terutama bagi para pelaku usaha kecil dan menengah di sekitar kawasan wisata,”jelas dia.
Agung juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat setempat yang telah bergotong royong dalam membantu proses pembangunan Musala Apung ini.
Dukungan dan partisipasi aktif dari warga menjadi salah satu faktor penting yang mempercepat progres pembangunan mushala.
“Saya sangat berterima kasih kepada seluruh masyarakat yang sudah bahu-membahu dalam menyelesaikan pembangunan mushala ini. Ini adalah bukti nyata bahwa gotong royong masih sangat kental di desa,”papar dia.
Dengan rampungnya pembangunan Musala Apung, Tlogo Sono akan memiliki daya tarik baru yang tidak hanya menonjolkan keindahan alam, tetapi juga menghadirkan nuansa religi yang kental.
Sementara, panitia pembangunan Musala Apung Tlogo Sono Rohimin pun mengucapkan terimakasihnya kepada para donatur yang telah membantu untuk pembangunan Musala Apung di Tlogo Sono.
“Kami tentunya mengucapkan banyak terimakasih kepada para dermawan yang telah membantu dan dermawan lain yang ingin membantu dalam bentuk apapun kami masih sangat membuka karena banyak sisi untuk penyempurnaan Musala Apung,”kata dia.