Pacitanku.com, PACITAN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pacitan Ririn Subianti meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan untuk optimal dalam penanganan wabah demam berdarah dengue (DBD).
Perempuan yang akrab disapa Ririn ini meminta Pemkab melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dan jajarannya untuk melakukan langkah preventif.
“Wabah DBD di Pacitan hampir selalu sama dengan kasus kekeringan. Selalu terulang dan terulang setiap tahun, sehingga kami mohon kepada Pemkab untuk melakukan langkah-langkah preventif sebagai mitigasi,”katanya, saat dihubungi Pacitanku.com, Jumat (7/6/2024) di Pacitan.
Langkah preventif yang dimaksud, kata Ririn, dimulai dari penganggaran, penyuluhan, promosi kesehatan.
“Langkah preventif lainnya juga antisipasi layanan di Puskesmas rawat inap maupun Rumah Sakit (RS) jika pasien melebihi kuota daya tampung,”tandas legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Ririn berharap dengan penanganan yang optimal, tidak ada lagi kasus DBD di Pacitan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
“Harapan saya jangan ada lagi kasus DBD yang sampai meninggal bertambah,”tukas perempuan peraih penghargaan Pacitanku Inspiring Women (PIW) tahun 2020 ini.
Secara khusus, Ririn juga berpesan kepada masyarakat Pacitan untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat demi terhindar dari penyakit akibat virus yang dibawa nyamuk Aedes aegypti itu.
“Masyarakat harus benar-benar menjaga pola hidup bersih dan sehat. Diri maupun lingkungan dalam dan sekitar rumah. Waspadalah intinya. Segera ke petugas kesehatan jika ada keluhan yang mengarah ke gejala DBD, karena banyak kasus sampai fatal karena terlambat tertangani medis,”tandas dia.
Lebih lanjut, Ririn menyampaikan saat ini sebagian masyarakat masih menganggap penyemprotan atau fogging adalah langkah terbaik untuk menangani kasus DBD. Padahal, kata dia, langkah paling efektif adalah dengan cara menguras, menutup dan mengubur (3M).
“Mohon juga diperhatikan titik waspada yang sering terlewat, untuk dijaga kebersihannya, adalah dispenser, kulkas dan tempat minum hewan peliharaan,”pungkasnya.
Sebagai informasi, kasus DBD di Pacitan dilaporkan sempat mengalami tren kenaikan belakangan.
Lonjakan yang signifikan selama bulan April. Dalam laporan Dinkes setempat, tercatat total 176 kasus DBD terjadi selama bulan April lalu.
Pihak berwenang menyebutkan bahwa faktor-faktor seperti cuaca yang lembab dan kondisi lingkungan yang tidak terjaga menjadi penyebab utama peningkatan kasus DBD.
Ditambah 11 wilayah di Kabupaten Pacitan adalah kawasan endemik DBD.
Video Bu Ririn dan Kiprah Perjuangan Perempuan di Dunia Politik Pacitan