Unggah Video Diduga Lecehkan Kades dan Perangkat Desa, Oknum Guru di Pacitan Bakal Dipolisikan

oleh -8 Dilihat
MINTA MAAF. Oknum guru di Pacitan meminta maaf kepada Kades dan perangkat desa usai mengunggah video di tiktok. (Foto: Sulthan Shalahuddin/Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN –  Sebuah video singkat diunggah oleh seorang oknum guru di Pacitan viral di media sosial Tiktok.

Video berdurasi 2 menit 57 detik tersebut berisikan ungkapan seorang oknum guru yang mengaku tidak respek terhadap perangkat desa dan kades yang beberapa waktu lalu bergantian melakukan aksi demo di Jakarta terkait sejumlah regulasi kebijakan pemerintah.

Menurut oknum guru yang diketahui bernama Suparno, warga Desa Bangunsari, Kecamatan Pacitan itu, para peserta aksi, baik kades atau perangkat desa, hanya memperjuangkan nasibnya sendiri, bukan memperjuangkan kepentingan warganya serta menganggap mereka bermental buruk.

Rupanya unggahan Suparno berbuntut panjang. Beberapa hari usai mengunggah video itu, dirinya terancam dipolisikan. Ancaman pelaporan itu disampaikan oleh sejumlah kades dan perangkat desa setelah gelar mediasi.

Mediasi sendiri dilakukan antara Suparno dan sejumlah perwakilan dari kades (FKKD) dan perangkat (FPPD) di gedung pertemuan Bakesbangpol Kabupaten Pacitan, Senin (30/1/2023).

“Kami sepakat akan tetap melaporkan tindakan oknum guru itu tersebut ke ranah hukum, meski telah meminta maaf dan membuat klarifikasi,”kata Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Kabupaten Pacitan, Muhammad Mursid.

Mursid mengatakan, seorang ASN seharusnya bersikap lebih bijak saat bersosial media tidak membuat resah dan fitnah di masyarakat.

Para perangkat dan kades menuntut kepada oknum guru tersebut untuk meminta maaf secara terbuka melalui media sosial, serta menghapus konten dan membuat pernyataan.

Para penyelenggara pemerintah desa itupun juga menuntut oknum guru itu dipindah tugaskan bahkan juga dicopot dari pekerjaannya.

Mediasi yang dijembatani Bakesbangpol, Dinas Pendidikan, dinas PMD, TNI dan POLRI itu akhirnya selesai usai oknum guru tersebut mengakui kesalahannya.

Suparno juga meminta maaf, serta menyampaikan surat pernyataan secara langsung di hadapan para perangkat dan kades yang akan diunggah melalui media sosial yang ia miliki.