Pacitanku.com, PACITAN – Setelah proses pengeraman selama kurang lebih 40 hari, akhirnya telur penyu musim pertama berhasil menetas. Sedikitnya ada 12 telur yang telah menetas, dari 150 telur yang dievakuasi dan dierami.
“Alhamdulillah. Dalam satu sarang ada 13 telur, dan menetas 12, yang satu mati. Telur-telur ini hasil dari patroli kami setiap malam. Bersama teman, yang kemudian kami selamatkan di tempat penetasan,”kata Dhinar Bayu Wijaya, anggota sahabat penyu Pacitan, Kamis (04/08/2022).
Sahabat penyu Pacitan, mulai bulan april 2022 hingga Agustus ini, telah berhasil evakuasi telur penyu di pesisir pantai pancer dorr dari tiga penyu yang berhasil mendarat.
Dengan menetasnya telur penyu tersebut, menambah harapan besar akan keterlanjutan habitat penyu yang habis punah.
Selain relawan sahabat penyu. Saat ini patroli telur penyu juga dibantu oleh beberapa mahasiswa universitas Brawijaya Malang (Unibraw), dari fakultas perikanan dan ilmu kelautan.
“Kami di Pacitan dalam rangka penyusunan skripsi tentang penyu. Dan senang sekali 3 bulan kami disini kami bisa ikut patroli menyelamatkan telur, dan ini kami bisa melihat langsung penyu bertelur dan menetas,”ungkap Dynda Kharisma, mahasiswa Unibraw Malang .
Hal senada juga disampaikan oleh Dina Aryani, mahasiswa fakultas perikanan dan ilmu kelautan Unibraw, dirinya merasa bangga telah menjadi bagian saksi mata proses penetasan telur penyu menjadi Tukik.
“Skripsi yang kami susun tentang penyu, ternyata menumbuhkan pengalaman yang luar biasa. Kami sadar indahnya mereka (penyu). Maka wajib untuk dilestarikan,”pungkasnya kepada pewarta.
