Pacitanku.com, PACITAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pacitan kembali menggelar webinar Gerakan Cinta Statistik (Gelatik) edisi ke-4 pada Kamis (3/2/2022) secara dalam jaringan (daring).
Dalam Gelatik edisi ke-4 ini, BPS memaparkan hasil survei bedah data Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kemiskinan dan ketenagakerjaan Kabupaten Pacitan tahun 2021.
Kegiatan Gelatik edisi ke-4 tersebut juga menghadirkan tiga narasumber yaitu Budi Hartono, Angga Erwina Bayu dan Apriyanto Hadi Nugroho. Kegiatan gelatik 4 ini dilaksanakan secara daring dan di ikuti sejumlah OPD, DPRD dan masyarakat Pacitan.
Narasumber Gelatik edisi ke-4, Apriyanto Hadi Nugroho menyampaikan sejumlah data dan fakta seputar ketenagakerjaan di Pacitan.
Dalam paparannya, Apriyanto mengatakan dampak pandemi COVID-19 yang berkepanjangan menyebabkan perubahan struktur tenaga kerja di Pacitan.
Apriyanto menjelaskan jika dampak pandemi COVID-19 menyebabkan dampak 32,35 ribu penduduk usia kerja.

“Dampak pandemi COVID-19 secara ringkas menyebabkan dampak 32,35 ribu tenaga kerja di Pacitan,”katanya.
Dari total 32,35 ribu tenaga kerja di Pacitan itu, Apriyanto mengatakan sebanyak 1,1 ribu orang di Pacitan menganggur alias tidak bekerja.
“1,10 ribu orang menganggur karena COVID-19, 08,85 ribu orang sementara tidak bekerja karena COVID-19 dan sisanya terdapat pengurangan jam karena COVID-19,”ujarnya.
Selain itu, rilis BPS Pacitan menyebutkan tingkat pengangguran terbuka sudah mulai menurun seiring berhasilnya vaksinasi di Pacitan.
“Seiring melandainya COVID-19 di Pacitan, tingkat pengangguran terbuka juga turut menurun, yakni jika tahun 2020 mencapai 2, 98 di tahun 2021 turun menjadi 2,04,”jelasnya.