Dari 13 OPD Penghasil di Pacitan, 9 Diantaranya tak Penuhi Target PAD di Triwulan Pertama

oleh -1 Dilihat
Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono. (Foto: Sulthan Shalahuddin/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PACITAN – Sebanyak 13 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil pundi-pundi daerah, mayoritas belum memenuhi target pendapatan asli daerah (PAD) pada triwulan pertama tahun 2021. Data tersebut disampaikan saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Pacitan pada Kamis (27/5/2021) di Kantor DPRD Pacitan.

Adapun 9 OPD yang belum memenuhi target PAD  pada triwulan pertama tahun anggaran 2021 adalah RSUD dr Darsono Pacitan, Dinas Koperasi dan Usaha  Mikro, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Perindustrian dan  Perdagangan (Disperindag), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora), Satuan Polisi Pamong Praja, Badan  Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).

Sementara empat OPD di Pacitan sudah melebihi target PAD pada triwulan pertama adalah Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan.

Kepala Bapenda Sakundoko saat dikonfirmasi awak media usai RDP dengan Banggar DPRD Pacitan mengatakan Bapenda sebagai koordinator OPD penghasil perlu memberi dukungan.

Hal itu, kata dia, karena target PAD dari OPD Penghasil tersebut terkoreksi. Namun dirinya tetap optimistis, di sisa waktu yang ada bisa mencapai target yang ditentukan.

Meski dalam kondisi pandemi global COVID-19, Sakundoko masih terus berupaya mencapai target yang ditentukan. Salah satunya, kata dia, adalah intens komunikasi dengan mengumpukan OPD pengasil.

“Dan akan koordinasi lagi termasuk mendengarkan hasil capaian teman-teman di lapangan. Ini harus kami dengarkan apa kendalanya,”ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan ini.

Sehingga, jelang perubahan anggaran keuangan, pihaknya juga akan mengumpulkan OPD penghasil tersebut.”Mudah-mudahan tidak banyak koreksi lagi nanti,”tegasnya.

Terpisah, Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono menginginkan tidak ada upaya untuk saling menyalahkan meski sebagian besar OPD penghasil tidak berhasil mencapai target PAD.

“Pertama, kita apresiasi kerja mereka, disini kita tidak saling menyalahkan, karena ini adalah kerja bersama, dalam arti Pemda dan DPRD, disini fungsi kami melaksanakan fungsi pengawasan, terhadap pelaksanaan perda APBD, dalam perda APBD 2021 dalam proyeksi pendapatan,”kata Ronny.

Tugas DPRD, menurut Ronny, adalah mengawasi terhadap pelaksanaan tersebut, dari triwulan pertama hingga sampai dengan akhir tahun.

“Karena ini akan berpengaruh juga terhadap proyeksi belanja kita di tahun 2022. Apabila tidak tercapai, tentu akan mempengaruhi juga terhadap belanja publik dan pelayanan kepada masyarakat,”jelasnya.

Secara khusus, Ronny mengapresiasi empat OPD yang sudah melebihi target triwulan pertama, yaitu Dinkes,Kominfo, Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan.

“Di akhir acara (RDP, red) tadi kita juga sudah menanyakan beberapa kendala hambatan yang ada di lapangan, ini kami juga menanyakan komitmen kesiapan mereka terhadap realisasi target 2021,”ujar dia,

Menurut Ronny, ada sejumlah OPD yang optimis dan bahkan menaikkan target pendapatannya.

“Disini ada 4 OPD yang Insyaallah optimis, dan bahkan menaikkan target pendapatannya termasuk Dinkes, dari Rp27,6 miliar menjadi Rp28 miliar, Dinas PUPR komitmen tetap penuhi target 2021 sebesar Rp868 juta sekian, satpol PP komitmen memenuhi target, sedangkan Dishub optimis akan bisa memenuhi target 2021. Yang lainnya akan menunggu situasi dan menghitung kembali di dalam perubahan APBD 2021, termasuk Bapenda optimis Rp35 miliar,”jelas Ronny.

Menanggapi alasan pandemi COVID-19 sebagai salah satu faktor utama tidak tercapainya target PAD, Ronny menyebut beberapa alasan tersebut masuk akal.

“Beberapa masuk akal, kita sendiri tahu roda perekonomian masyarakat mengalami gangguan, seperti Dinas Pertanian, misalnya jagal sapi, Rumah Pemotongan Hewan (RPH) otomatis permintaan daging masyarakat kan juga menurun, akhirnya tidak ada yang motong hewan akhirnya menurun, kemudian Dinkop ada dana bergulir karena situasi gini (pandemi, red) tidak semua mengambil pinjaman,”papar dia.

Namun demikian Ronny tidak bisa langsung mengatakan kinerja para OPD penghasil yang tidak memenuhi target tersebut buruk, karena situasi dan kondisi yang ada.

“Kinerja nya tidak bisa langsung dicap buruk itu, karena situasinya diluar kemampuan kita, karena COVID-19 ini bencana non alam,”ujarnya.

Secara khusus, Ronny mengatakan pihaknya akan memantau di triwulan kedua bagaimana kinerja yang dilakukan agar memenuhi target PAD.

“Kita pantau, progresnya di bulan juli itu pogresnya bagaimana kita akan bisa melihat, harapan kami dari masing-masing komisi (DPRD, red) juga memantau mitra kerja masing-masing, kira-kira kinerjanya maksimal atau tidak,”pungkasnya.

Pewarta: Sulthan Shalahuddin
Editor: Dwi Purnawan