Disdik Pacitan Belum akan Terapkan Pembelajaran Tatap Muka

oleh -1 Dilihat
Siswa sekolah di salah satu persawahan di Kecamatan Bandar, Pacitan. (Foto: Dwi Purnawan/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PACITAN – Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Disdik) Kabupaten Pacitan, Daryono mengatakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sampai saat ini belum dapat dilakukan. Hal ini karena laju penambahan coronavirus disease 2019 (COVID-19) masih belum terkendali.

Keputusan tersebut bukanlah kehendak Dinas Pendidikan, melainkan instruksi langsung Ketua Satgas COVID-19 sekaligus Bupati Pacitan, Indartato. Meski diketahui pemerintah pusat melalui Kemendikbud RI menyerahkan sepenuhnya kebijakan PTM terhadap kondisi wilayah masing-masing.

“Beberapa kota tetangga sempat mencoba PTM, namun itu tidak bertahan lama, karena kasus baru COVID-19 meningkat signifikan,”kata Daryono, dikutip dari laman Pemkab Pacitan, Kamis (25/2/2021).

Disisi lain, Daryono mengaku dalam 2 kali survei yang ia lakukan 90 persen wali murid menyetujui kegiatan PTM, meski sisanya orang tua ogah terjadi sesuatu terhadap anaknya.

Sampai saat ini, Daryono mengatakan pihaknya lebih fokus terhadap dua hal penting dalam menyikapi pandemi ini, mulai meningkatkan kapasitas para guru untuk menyampaikan materi walau hanya daring dengan berbagai seminar dan lain-lain.

Selanjutnya pihanya dari bulan Juni 2020 telah mempersiapkan sekolah terhadap protokol kesehatan, sehingga sewaktu-waktu terjadi perubahan kebijakan dari pusat akan PTM, seluruh sekolah di lingkupnya sudah siap dan tidak canggung.

Sama dengan persepsi masyarakat akan efektivitas sistem daring, bagaimanapun ia setuju PTM lebih baik untuk membentuk karakter anak, apalagi untuk siswa pendidikan dini dan dasar.

Meski demikian, imbuh Daryono, walau bukan yang terbaik, sistem daring akan terus dimaksimalkan.

Terlepas dari kondisi itu, Daryono mempersilahkan sekolah-sekolah untuk membuat inovasi yang akan mendukung pembelajaran di masa pendemi, termasuk model visit maupun datang ke sekolah.

“Disinilah kreatifitas guru ataupun pembimbing benar-benar diuji,” pungkasnya. (red)