Masjid Apung Pancer Dorr Terbawa Arus, Pengelola: Tali Pengikatnya Lepas

oleh -1 Dilihat
Masjid kemampul pantai pancer yang sempat terbawa arus Sungai hingga ke Teluk pacitan, Rabu (10/2/2021). (Foto: Dok. Humas Pemkab Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Masjid apung atau masjid kemampul yang terletak di Kawasan Pantai Pancer Dorr, Kelurahan Ploso Pacitan sempat terbawa arus sungai Grindulu hingga terbawa ke teluk Pacitan.

Hal itu diduga karena derasnya aliran air sungai Grindulu hingga menyebabkan lepasnya tali pengikat masjid ikonik tersebut.

Salah satu pengelola yang juga penanggungjawab jamaah masjid Apung, John Vera Tampubolon mengatakan peristiwa itu terjadi karena bencana alam.

“Ini karena bencana alam, tali pengikatnya lepas dan nanti kalau air sudah pasang kita tarik ke pinggir,”kata John Vera, Rabu (10/2/2021) saat dihubungi Pacitanku.com.

Secara khsus, John Vera juga mengapresiasi atensi dari Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Bupati Indartato atas peristiwa tersebut.

“Pertama saya mengucapkan terimakasih atas atensi pak bupati yang hadir di lokasi,”tandas John Vera.

Untuk diketahui, Bupati Pacitan yang meninjau pagi ini memerintahkan Perangkat Daerah terkait bekerja sama dengan elemen masyarakat untuk mengupayakan menarik kembali ke tempat semula.

Lebih lanjut, John Vera juga mengatakan pihaknya bersama pihak terkait akan segera mungkin menarik kembali masjid yang menjadi ikon di kawasan pantai tersebut.

“Hasil rapat dengan BPBD, Satpolpp, TNI dan polri serta santri petarung romantis sepakat menunggu air pasang datang baru di tarik kembali, ya sekitar jam 18.00-19.00 nanti,”ujarnya.

Secara khusus, John juga mengajak agar masyarakat jangan banyak persepsi karena ini murni karena alam.

“Saya rasa kita berasumsi nya ndak neko-neko, ini karena alam. Kita berdoa saja agar dapat kembali seperti semula, tidak perlu berkomentar lebih baik ikut membantu ke lokasi,”pungkasnya.

Pembangunan Masjid Kemampul pertama di Pacitan mulai dilaksanakan sejak Senin (2/3/2020) lalu. Masjid apung tersebut dibuat beradasarkan ide dari pengaush Pondok Pesantren Tremas, kyai Fuad Habib Dimyati  yang kemudian disebut dengan Masjid Kemampul (MK).

Pewarta: Putro Primanto
Editor: Dwi Purnawan