Memetik Inspirasi dari Ernawati, Perempuan Penjual Pisang yang Jadi Tulang Punggung 7 Anggota Keluarga

oleh -2 Dilihat
Ernawati saat menjual pisang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. (Foto: Sulthan Salahuddin)

Pacitanku.com, PACITAN – Ini adalah kisah tentang sosok perempuan tangguh yang harus menjadi tulang punggung keluarga.

Adalah Ernawati, perempuan berusia 37 tahun dari Desa Candi, Kecamatan Pringkuku ini tetap berjuang demi menyambung hidup sambil berharap bisa menatap masa depan yang cerah.

Setiap hari, dengan mengendarai sepeda motor dan tas keranjang untuk wadah pisang yang dikaitkan ke sepeda motornya, Ernawati harus berkeliling untuk menjajakan pisang yang ditebasnya dan diantar ke pemesan.

Erna, sapaan akrabnya, harus tetap bekerja menghidupi total 7 anggota keluarganya, yakni 3 anaknya, seorang nenek, dua keponakan dan dirinya sendiri dengan berjualan pisang setiap harinya. Usai berjualan pisang, Erna juga belanja sayur dari pasar untuk dijual kembali ke tetangga samping kanan dan kiri rumahnya.

“Keseharian saya jual pisang di rumah, mengambil pisang dari rumah ke rumah dijual di pasar, karena di rumah semua wanita, sehingga saya dituntut mengerjakan sendiri, saya juga ngurus kedua ponakan saya, anak saya 3, nenek saya 1, ”kata Ernawati saat berbincang dengan Pacitanku.com, beberapa waktu lalu.

Setiap hari, perempuan yang menjadi single parent ini bangun setiap sebelum adzan subuh. Kemudian usai sholat subuh, dirinya lekas menyiapkan sarapan untuk anak-anak dan nenek serta keponakannya.

Baca juga: Ini Daftar Penerima Anugerah Pacitanku Inspiring Women 2020

“Adzan subuh bangun, terus menyiapkan sarapan buat anak-anak buat nenek, menyiapkan dagangan dibawa ke pasar, selanjutnya pukul 04.30 WIB saya menyiapkan dagangan dan pergi ke pasar, nah ketika jualan dari rumah sudah habis saya belanja sayuran di pasar saya bawa pulang, saya kelilingan di sekitar rumah,”cerita Erna.

Awal dirinya berjualan pisang, Erna mengaku butuh perjuangan dalam mendapatkan pelanggan. Tetapi lambat laun dengan ketekunan, dirinya berhasil mendapatkan pelanggan pisang miliknya.

“Lambat laun Alhamdulillah, satu hari dua tundun besok nambah lagi minta lima tundun, ada juga yang sudah kenal dan memesan 30 tundun, waktu tenaga saya masih sanggup saya bisa mengerjakan,”tukasnya.

Ernawati saat mendapatkan penghargaan PIW 2020 Desember tahun lalu. (Foto: Sulthan Salahuddin/Pacitanku.com)

Usai berjualan pisang dan menjajakan sayur, Erna kemudian bergegas untuk menyiapkan makan siang bagi seluruh anggota keluarganya. Siangnya, dia mulai menebangi pisang yang akan dijual keesokan harinya.

“Sudah sehabis jualan jam 9 nyampai rumah masak , kalau pas anak-anak punya tugas sudah siang nebangin pisang, di rumah anak-anak sudah bisa membantu, kami punya anak 3, yang pertama SMP dan yang dua lainnya kembar masih SD,”jelasnya.

Secara khusus, Erna juga memiliki pesan kepada seluruh perempuan di Pacitan agar terus berjuang demi anak apapun kondisinya.

“Kita memang gak mau dinasibkan seperti saya, ditakdirkan sebagai janda, namun percaya Allah SWT itu punya rencana lain, yakin kita bisa ngasih makan anak-anak kita, bahwa kita harus tetap berjuang demi anak,”pungkas Erna.

Atas dedikasi tersebut, Pacitanku.com pada momen hari Ibu 22 Desember 2020 lalu menganugerahkan Ernawati menerima penghargaan sebagai perempuan tangguh rumah tangga dalam event Pacitanku Inspiring Women 2020.

No More Posts Available.

No more pages to load.