Cerita Kalak BPBD Pacitan Jadi Relawan Pemakaman Jenazah Pasien COVID-19 di Kebonagung

oleh -0 Dilihat
ILUSTRASI. Petugas pemakaman saat menjalankan prosesi pemakaman pasien COVID-19 pada Jumat (9/1/2021).(Foto: Istimewa)

Pacitanku.com, KEBONAGUNG – Pandemi global coronavirus disease 2019 (COVID-19) telah menghadirkan banyak kisah-kisah kemanusiaan di dalamnya. Salah satunya adalah kisah relawan yang mengantarkan jenazah pasien yang diduga terpapar COVID-19 maupun yang sudah positif.

Meskipun khawatir ikut terpapar, niatan mulia demi kemanusiaan tak menyurutkan langkah para relawan tersebut.

Salah satunya adalah cerita Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, Didik Alih Wibowo yang menjadi relawan pemakaman pasien COVID-19.

Pria yang akrab disapa Didik ini harus menjadi relawan saat hendak memakamkan jenazah seorang pasien COVID-19 di Desa Ketepung, Kecamatan Kebonagung, Pacitan pada Sabtu (9/1/2021) pukul 01.30 WIB.

Hal itu dikarenakan dirinya kesulitan mencari orang yang bersedia memakamkan pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia di Kawasan tesebut.

Didik menuturkan, dirinya dibantu relawan Komporsium, relawan Sego berkat, Babinkamtibmas, petugas Puskesmas Ketrowonojoyo dan perangkat desa setempat akhirnya menjadi relawan yang memakamkan seorang pasien COVID-19.

“Memang sempat beberapa jam kesulitan mencari orang yang bersedia, tetapi Alhamdulillah dan terima kasih meski sempat terkendala dapat kita bantu,”kata Didik saat dikonfirmasi Pacitanku.com, Sabtu (9/1/2021).

Menurut Didik, karena kesulitan mencari relawan pemakaman, dirinya bersama para petugas dan relawan tersebut akhirnya memakamkan pasien tersebut dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

“Warga tidak berani, pada akhirnya saya turun langsung dibantu relawan yang saya sebutkan diatas, (pemakaman, red) baru terlaksana dan selesai pukul 01.30 WIB,”jelasnya.

Didik yang sudah beberapa kali menjadi relawan pemakaman pasien COVID-19 ini mengatakan, kepedulian di masa pandemi seperti saat ini sedang diuji.

Didik Alih Wibowo saat menjadi relawan pemakaman COVID-19. (Foto: Istimewa)

“Ini soal hati dan rasa kemanusian tidak lagi melihat tugas siapa, tetapi kepedulian kita sedang diuji tidak menunggu diperintah,”ujarnya.

Secara khusus, Didik berpesan kepada masyarakat, khususnya minimal keluarga terdekat dari pasien, untuk tidak ikut takut terhadap jenazah karena sudah ditangani oleh petugas pemulasaraan di RSUD.

“Dijamin aman, mari empati kita buka, yaitu keikhlasan tanpa bertanya tugas siapa dan mendapat apa, serta menunggu perintah,  karena ikhlas dan rasa kemanusiaan adalah kekuatan, dan sangat terima kasih kepada kepada pribadi dan komunitas, lembaga yang tadi malam bersama sama telah membantu saudara kita yang sedang berduka,”pungkasnya.

Untuk diketahui, angka penularan COVID-19 di Pacitan sendiri hingga Jumat (8/1/2021) kemarin masih menunjukkan kenaikan. Dimana total angka kasus positif COVID-19 di Pacitan sejak kasus pertama berjumlah 891 orang.

Sementara total angka kesembuhan COVID-19 di Pacitan 736 orang, pasien aktif dipantau 130. Kemudian catatan GTPP juga menyebutkan total angka kematian COVID-19 sebanyak 25 orang.

Pewarta: Sulthan Salahuddin
Editor: Dwi Purnawan